Senin 05 Feb 2024 21:24 WIB

Airlangga: Insentif PPh Pariwisata Sedang dalam Pembahasan Teknis

Insentif tersebut rencananya akan berupa PPh Badan DTP 10 persen.

Red: Lida Puspaningtyas
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino secara simbolis kepada penerima di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Ahad (24/12/2023). Bantuan BLT untuk November dan Desember sebesar Rp 400 ribu mulai disalurkan ke masyarakat melalui Kantor Pos. Untuk DIY jumlah penerima BLT El Nino berjumlah 23.659 orang.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino secara simbolis kepada penerima di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Ahad (24/12/2023). Bantuan BLT untuk November dan Desember sebesar Rp 400 ribu mulai disalurkan ke masyarakat melalui Kantor Pos. Untuk DIY jumlah penerima BLT El Nino berjumlah 23.659 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa insentif Pajak Penghasilan (PPh) untuk sektor pariwisata saat ini dalam tahap pembahasan teknis.

Ia mengatakan pihaknya bersama dengan Kementerian Keuangan sedang melakukan kajian terhadap negara-negara lain di ASEAN yang menggunakan yang menggunakan skema insentif tersebut.

Baca Juga

“Ini masih dibahas secara teknis. Karena kita sedang mempersiapkan dan berbicara dengan Menteri Keuangan juga, karena berbagai negara di ASEAN, mereka mengurangi pajak,” kata Menko Airlangga usai konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Insentif tersebut rencananya akan berupa PPh Badan DTP (Ditanggung Pemerintah) sebesar 10 persen. Melihat negara-negara ASEAN lainnya, Airlangga menilai, insentif PPh untuk sektor pariwisata saat ini dibutuhkan sebagai langkah membantu sektor pariwisata untuk bangkit kembali setelah hantaman pandemi Covid-19.

“Dan mereka ingin agar sektor pariwisata segera pulih, dan kita mungkin bisa memanfaatkan momentum itu,” ujarnya.

Adapun langkah lain yang diupayakan pemerintah untuk menunjang sektor pariwisata nasional yaitu dengan rencana pembuatan tourism fund. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu meyakini tourism fund atau dana khusus pariwisata dapat membawa banyak perhelatan atau event besar, salah satunya terkait wisata olahraga atau sport tourism ke Indonesia.

Vinsen menyebutkan sejumlah perhelatan sport tourism tingkat internasional ternama yang dapat diselenggarakan kembali di Indonesia, seperti MotoGP dan Formula 1 atau F1.

Ia menambahkan, minat untuk menyelenggarakan lebih banyak kompetisi olahraga air atau water sport pada tingkat internasional juga sudah ada. Salah satu keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan kompetisi water sport, kata dia, adalah perhelatan Aquabike World Jetski Championship 2023.

Oleh sebab itu, Vinsen berharap Indonesia segera memiliki tourism fund agar dapat menjadi tuan rumah untuk perhelatan besar lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement