Senin 05 Feb 2024 21:48 WIB

Korea Selatan dan Yordania Bersiap Menderita di Semifinal Piala Asia

Korea Selatan bermain 120 menit dalam laga babak penyisihan Piala Asia.

Pemain Australia Jackson Irvine melakukan sundulan pada pertandingan sepak bola perempat final Piala Asia melawan Korea Selatan di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Jumat (2/2/2024). Korea Selatan menang dramatis atas Australia dengan skor 2-1.
Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Pemain Australia Jackson Irvine melakukan sundulan pada pertandingan sepak bola perempat final Piala Asia melawan Korea Selatan di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Jumat (2/2/2024). Korea Selatan menang dramatis atas Australia dengan skor 2-1.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Korea Selatan dan Yordania siap menghadapi laga semifinal Piala Asia 2023 yang akan berlangsung sengit jika harus melalui perpanjangan waktu dan adu penalti. Ini diungkapkan pelatih kedua tim pada Senin (5/2/2024), setelah mereka bermain imbang 2-2 pada babak penyisihan grup.

Yordania asuhan Hussein Ammouta mencapai semifinal dengan kemenangan atas Irak dan tim debutan Tajikistan di waktu normal. Korea Selatan telah melalui perjalanan yang lebih sulit menuju babak empat besar melawan tim-tim kelas berat Asia, Arab Saudi, dan Australia.

Baca Juga

Tim asuhan Jurgen Klinsmann membutuhkan adu penalti untuk mengalahkan Arab Saudi sebelum memaksakan perpanjangan waktu melawan Australia di perempat final, bermain selama 120 menit dalam dua pertandingan tersebut melawan Yordania yang sudah cukup beristirahat.

"Kesediaan untuk menderita, untuk berjuang sampai akhir jika diperlukan - 120 menit, adu penalti - kami siap untuk itu," kata Klinsmann kepada wartawan.

Klinsmann mengatakan, ada banyak sekali faktor yang penting untuk melangkah jauh di Piala Asia. Korea Selatan, kata dia, telah mempersiapkan diri dengan baik sejak 26 Desember di Seoul. Korea Selatan membangun kebugaran dan sekarang hanya memiliki dua pemain yang cedera saat ini. 

"Kami sangat lapar. Ini adalah sisi fisik dan mental, tetapi juga semangat dari grup. Ini adalah sebuah maraton dan kami sudah mendekati akhir maraton. Semoga kami bisa memenangkan semuanya," kata dia.

Korea Selatan melaju setelah mereka memaksakan perpanjangan waktu dalam kedua pertandingan sistem gugur dengan gol-gol pada babak tambahan dan Ammouta memuji ketangguhan mereka.

"Memang benar bahwa Korea Selatan memiliki potensi besar dalam hal kesiapan mental, teknik dan taktik. Kami telah melihat hal ini dalam beberapa pertandingan yang berbeda - kontrol, penguasaan bola dan pergerakan bola yang cepat," katanya.

"Saya harap kami telah mencapai titik untuk menampilkan performa yang baik, terutama di menit-menit akhir pertandingan. Arab Saudi dan Australia unggul dan mereka melakukan kesalahan di menit-menit akhir.

"Fokus kami harus kuat dan itu akan melelahkan. Ini perlu, kami harus berjuang."

Ammouta menambahkan bahwa kelelahan tidak akan menjadi faktor dalam semifinal hari Selasa karena Korea Selatan menunjukkan seberapa baik mereka mengatasi perpanjangan waktu dalam dua pertandingan berturut-turut.

"Meskipun bermain 120 menit dua kali, semua orang tahu nilai Korea Selatan di tingkat individu dan kolektif. Bermain 120 menit berarti mereka dalam kondisi yang baik," kata pelatih asal Maroko itu.

"Mereka adalah pemain profesional, mereka dapat dengan mudah pulih secara fisik dan mental dalam 48 jam. Saya rasa bermain 120 menit tidak akan membuat perbedaan dalam pertandingan besok."

Sementara Yordania akan bermain di semifinal pertama mereka, Korea Selatan ingin melaju dan mengakhiri paceklik trofi selama 64 tahun di Piala Asia.

Klinsmann, yang telah memenangkan berbagai gelar sebagai pemain dan pelatih, memiliki beberapa saran sederhana untuk para pemainnya.

"Tetaplah rileks menantikannya, singkirkan semua hal yang tidak penting saat ini," ujar pelatih asal Jerman ini.

"Kelompok pemain ini sudah berpengalaman, mereka sangat termotivasi. Mereka sangat positif dan hanya ingin melaju hingga ke final dan membuktikan diri."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement