REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Upacara adat tradisi Labuhan Keraton Ngayogyakarta akan digelar di Cepuri Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Ahad (11/2/2024). Diharapkan upacara adat itu dapat menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan, rangkaian upacara adat itu akan dilakukan di Pendopo Kecamatan Kretek dengan penyerahan sesaji dari Parentah Ageng Keraton Ngayogyakarta kepada Bupati Bantul.
Setelah itu, uba rampe, yang di antaranya berupa sembilan kain dengan corak dan warna khusus, uang, minyak koyok, dupa, serta layon sekar (sejumlah bunga yang sudah layu dan kering) dibawa ke Pendopo Parangkusumo untuk diserahkan kepada juru kunci di Parangkusumo, sekaligus didoakan.
Menurut Markus, upacara tradisi tersebut dapat dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan masyarakat di Yogyakarta. “Selain itu, juga untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Sultan, keraton, rakyat Yogyakarta diberi keselamatan, ketenteraman, dan kesejahteraan hidup,” ujar dia, Senin (5/2/2024).
Adanya upacara adat seperti Labuhan Keraton Ngayogyakarta ataupun agenda lainnya diharapkan dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan. Pada Januari 2024, Dinas Pariwisata mencatat 199.352 orang mengunjungi berbagai destinasi wisata di Bantul.
Markus mengatakan, terbanyak mengunjungi kawasan wisata Pantai Parangtritis, termasuk gumuk pasir, yaitu 171.563 orang. Kemudian 26.442 orang mengunjungi kawasan wisata pantai di wilayah barat, 1.185 orang mengunjungi objek wisata Gua Selarong, dan 162 orang mengunjungi objek wisata Gua Cerme.
Kunjungan wisatawan pada Januari itu turut menambah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). “Perolehan pendapatan asli daerah sebesar Rp 1,9 miliar,” ujar Markus.