Selasa 06 Feb 2024 10:09 WIB

NU-Muhammadiyah Raih Penghargaan UEA, JK: Bukti Islam Indonesia Penuh Cinta Kasih

JK mengapresiasi penghargaan UEA untuk NU-Muhammadiyah

Jk bersama Ketum NU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir (kanan).
Foto: dok istimewa
Jk bersama Ketum NU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla mengapresiasi capaian organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah atas penghargaan Zayed Award Human and Fraternity yang diterima di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Pemberian penghargaan berlangsung di Founder's Memorial Garden pada Senin (5/2) dan diserahkan Putra Mahkota Presiden Uni Emirat Arab (UEA) yang juga Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Baca Juga

"Keberhasilan ini tidak saja membanggakan bagi warga NU dan Muhammadiyah, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah pengakuan dunia kepada Indonesia bahwa Islam yang berkembang di wilayah Nusantara adalah agama yang penuh cinta kasih, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan toleransi," kata Jusuf Kalla dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/1/2024).

Menurut dia, aktivitas NU dan Muhammadiyah sejalan dengan visi misi yang tertuang dalam dokumen persaudaraan untuk manusia (human fraternity) yang ditandatangani di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019 oleh Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayyeb dan Pemimpin Tertinggi Katolik Paus Fransiskus.

Jusuf Kalla hadir sebagai undangan khusus pada acara pemberian penghargaan yang keempat. 

Sebelumnya, Dia juga dipercaya menjadi salah satu juri Zayed Award Human and Fraternity (ZAHF) pada 2021 yang juga sebagai anggota Komite ZAHF.

"Saya sangat terkesan dan memberi apresiasi yang tinggi dengan pemberian penghargaan kepada NU dan Muhammadiyah ini," ucapnya.

Baca juga: Sebutan Istri Nabi Nuh, Luth, Nabi Adam, dan Muhammad SAW Beda dalam Alquran, Mengapa?

 

Menurut dia, kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini memang sejak berdiri sangat aktif dalam bidang perdamaian, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, bahkan berhasil menjaga toleransi serta mengembangkan moderasi beragama di Indonesia, sehingga layak menerima penghargaan tersebut.

Jusuf Kalla hadir didampingi mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI yang juga Ketua Delegasi Perundingan Helsinki untuk Perdamaian Aceh Hamid Awaludin.

Turut hadir juga dalam acara tersebut Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan ulama dari Indonesia Prof Dr Quraish Shihab.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement