REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Senin (5/1/2024). Mereka membahas tentang perkembangan situasi di Jalur Gaza, termasuk upaya melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
"Di tengah berlanjutnya kebuntuan militer di zona konflik Palestina-Israel (Putin dan Al Nahyan-red) fokus pada langkah-langkah untuk memberikan bantuan kemanusiaan tambahan ke Jalur Gaza,” kata layanan pers Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Putin dan Al Nahyan mempunyai sikap yang sama tentang pentingnya gencatan senjata segera diterapkan di Gaza. "Rusia dan UEA menegaskan kembali posisi utama mereka yang mendukung gencatan senjata segera, dan pemulihan proses politik, yang bertujuan untuk mencapai solusi jangka panjang dan adil bagi masalah Palestina berdasarkan landasan hukum internasional yang diketahui,” kata Kremlin.
Hingga saat ini konflik antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Gaza. Hamas sudah menerima proposal gencatan senjata yang baru-baru ini disusun oleh Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan Israel. Namun Hamas masih mengkaji proposal tersebut. Hamas juga sempat dilaporkan hendak mendiskusikan dahulu proposal itu dengan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Lebih dari 27.360 warga Gaza telah terbunuh sejak Israel meluncurkan agresi pada 7 Oktober 2023. Sementara korban luka melampaui 66.630 orang.