REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia berangkat ke Yordania pada Senin (5/2/2024). Keberangkatan mereka untuk mengikuti konferensi terkait pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel.
Tim MER-C yang berangkat terdiri dari tiga orang, yaitu Presidium MER-C Arief Rachman, Relawan MER-C Marissa Noriti, dan Relawan MER-C Cabang Medan Kipa Jundapri.
"Insya Allah kita akan berangkat ke Amman, Yordania dalam rangka menghadiri konferensi membangun kembali fasilitas kesehatan di Jalur Gaza," kata Marissa melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (6/2/2024).
Marissa menjelaskan, konferensi terkait pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, Palestina di Yordania diikuti berbagai organisasi internasional. Mereka yang ikut konferensi organisasi yang mempunyai fokus perhatian terhadap membangun kembali fasilitas kesehatan di Gaza, Palestina.
Ia mengatakan, di Yordania, Tim MER-C akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga diharapkan dengan mengikuti konferensi ini bisa membantu membuka jalan pembangunan kembali Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza. Sebagaimana diketahui, RS Indonesia di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan Israel.
"Sebenarnya kita ada agenda lain juga yaitu koordinasi dengan berbagai NGO (Non Goverment Organization), serta melihat situasi di sana. Kita juga sedang mencari jalan untuk masuk ke Gaza," ujar Marissa.
Marissa menambahkan, Tim MER-C sendiri rencananya berada di Yordania sekitar 1-2 pekan. Kemudian akan menyusun strategi kembali apa yang akan dilakukan setelah konferensi.
"Nanti kita atur strategi lagi, apakah kita langsung kembali ke Indonesia atau bagaimana, nanti kita akan putuskan," jelas Marissa.