Selasa 06 Feb 2024 17:45 WIB

ICP Januari Dibanderol 77,12 Dolar AS per Barel

Harga rata-rata minyak mentah ini naik dibandingkan Desember 2023.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan Indonesia Crude Price (ICP) Januari 2024 Sebesar 77,12 dolar AS per barel.
Foto: Anadolu Agency)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan Indonesia Crude Price (ICP) Januari 2024 Sebesar 77,12 dolar AS per barel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan Indonesia Crude Price (ICP) Januari 2024 Sebesar 77,12 dolar AS per barel. Penetapan ICP tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Januari 2024 tanggal 1 Februari 2024.

"Pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan ICP Januari 2024 Sebesar 77,12 dolar AS per Barel. Besaran harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Januari 2024 ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya Desember 2023 sebesar 1,61 dolar AS per barel (bbl) sebesar 75,51 dolar AS," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agus Cahyana Adi, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga

Penetapan ICP Januari 2024 sebesar 77,12 dolar AS per barel, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Januari 2024 tanggal 1 Februari 2024.

Aca memperkirakan, peningkatan harga minyak dunia yang berkorelasi dengan harga ICP selain disebabkan meningkatnya permintaan juga kekhawatiran terjadinya gangguan suplai ditengah berlanjutnya risiko geopolitik di Laut Merah, pada akhir Januari 2024 yang ditandai dengan serangan pada kapal minyak yang membawa naphta.

Permintaan minyak dunia pada Triwulan I 2024 diperkirakan akan meningkat sebesar 1.7 juta barel per hari (bph), yang dipengaruhi oleh pemberian kuota kilang China namun demikian disisi suplai minyak dunia terjadi penurunan suplai minyak. "OPEC mengindikasikan penurunan suplai dunia pada Desember 2023 sebesar 400 ribu bph menjadi 100,9 juta bph. Produksi negara negara Non-OPEC diperkirakan turun 0,5 juta bph pada Desember 2023," tambah Aca.

Permintaan minyak dunia juga terjadi akibat ketegangan yang masih terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Serta laporan mingguan EIA, stok minyak mentah AS mengalami penurunan pada akhir Januari 2024 sebesar 10,4 juta bbl menjadi 420,7 juta bbl. Selain itu, juga dilaporkan penurunan produksi minyak AS pada akhir Januari 2024 sebesar 900 ribu bph menjadi 12,3 juta bph.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh terdapat stimulus perekonomian China melalui penurunan reserve requirement ratio yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi China.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement