Selasa 06 Feb 2024 18:29 WIB

Jalur KA Tergenang Banjir di Grobogan Sudah Bisa Dilintasi Kereta

Sebelumnya, mengganggu perjalanan sejumlah kereta api lintas Semarang-Surabaya.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Rel kereta mengalami banjir (ilustrasi). jalur kereta api antara Stasiun Gubug hingga Karangjati di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang tergenang banjir, sudah bisa dilalui kereta.
Foto: Dok. PT KAI DAOP 4 Semarang
Rel kereta mengalami banjir (ilustrasi). jalur kereta api antara Stasiun Gubug hingga Karangjati di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang tergenang banjir, sudah bisa dilalui kereta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI menyatakan, jalur kereta api antara Stasiun Gubug hingga Karangjati di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang tergenang banjir, sudah bisa dilalui kereta dengan kecepatan terbatas.

"Petugas yang didukung dengan alat berat dan material sudah berhasil memperbaiki jalur yang terendam banjir," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, kereta yang melintas dibatasi kecepatannya maksimal 5 km per jam. Ia menyebut kereta pertama yang melintas yakni KA Sembrani relasi Surabaya-Jakarta.

Ia menuturkan perbaikan di jalur hulu terus dilakukan agar perjalanan KA dapat segera kembali normal. Sebelumnya, Tanggul Sungai Jragung di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Grobogan, mengalami jebol akibat tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul curah hujan tinggi.

Banjir menggenangi jalur antara Stasiun Gubug hingga Karangjati di Kabupaten Grobogan, sehingga mengganggu perjalanan sejumlah kereta api lintas Semarang-Surabaya. Menurut Franoto titik yang tergenang banjir berada di KM 32+5/7 antara Gubug-Karangjati.

Setidaknya lima KA penumpang dibatalkan dan dialihkan rute perjalanannya akibat banjir tersebut. PT KAI terus berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap rel yang terendam banjir sehingga perjalanan dapat segera kembali normal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement