Selasa 06 Feb 2024 18:44 WIB

KAI Divre IV Tanjungkarang Angkut 25,4 Juta Ton Batu Bara Selama 2023

Hal itu ditopang penambahan gerbong angkut batu bara dan jadwal perjalanan.

Rangkaian kereta pengangkut batu bara di wilayah Sumatra Selatan.
Foto: Dok KAI
Rangkaian kereta pengangkut batu bara di wilayah Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang mengangkut 25,4 juta ton batu bara selama 2023, meningkat 8,6 persen dibandingkan dengan 2023.

"Selama 2023 KAI Divre IV mencatatkan grafik positif dengan mengangkut 25.426.944 ton batu bara, atau meningkat 8,6 persen dibanding 2022 sebanyak 23.409.125 ton batu bara," kata Deputy PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang Rangga Putra Maulana, di Bandarlampung, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa meningkatnya angkutan batu bara di Divisi Regional IV Tanjungkarang dikarenakan beragam upaya yang telah dilakukan. Seperti menambah satu gerbong pada setiap rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (KA Babaranjang) yang semula 60 gerbong menjadi 61 gerbong.

"Selain itu, beragam upaya juga terus dilakukan seperti menambah perjalanan KA Babaranjang dengan tetap memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan operasional KA di Divre IV Tanjungkarang," kata dia.

Rangga menuturkan selain batu bara, komoditas barang lain yang diangkut melalui kereta api di Divisi Regional IV Tanjungkarang yang turut mengalami kenaikan yakni  semen dan bahan bakar minyak (BBM).

"Dari segi volume angkutan penumpang, Divre IV Tanjungkarang juga mencatatkan peningkatan di tahun 2023 dibanding tahun 2022. Selama tahun 2023, kami telah mengangkut 957.325 penumpang atau meningkat 41,49 persen dari tahun 2022 sebanyak 676.583 penumpang," kata dia.

Ia menuturkan Divre IV Tanjungkarang juga telah menyalurkan dana sebesar Rp584.160.000 untuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) pada 2023.

"Program TJSL tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan peningkatan kesehatan, peduli lingkungan, penanggulangan bencana, bantuan perlindungan masyarakat, bantuan pendidikan, perbaikan prasarana dan sarana pelatihan, bantuan sarana ibadah, serta bantuan dalam pelestarian ekosistem darat," kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement