REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, dan Presiden Jokowi tidak bisa bekerja. TKN membeberkan berbagai prestasi ketiga tokoh tersebut.
"Banyak sekali yang sudah diperbuat Prabowo dan Gibran. Jadi mereka bukan tanpa prestasi," kata Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Tanzil kepada Republika, Selasa (6/2/2024).
Cheryl mengatakan, Prabowo punya segudang prestasi yang menunjukkan bahwa mantan komandan jenderal Kopassus TNI AD itu bisa bekerja. Sebagai prajurit TNI, Prabowo pernah menyelamatkan 20 sandera OPM di Papua pada 1996 lalu.
Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo berhasil membuat komponen cadangan (Komcad). Prabowo juga mendirikan empat fakultas baru di Universitas Pertahanan, memperkuat industri pertahanan dalam negeri, membangun lima sekolah SMA Taruna Nusantara, dan membangun 25 rumah sakit TNI.
Gibran sebagai Wali Kota Solo, kata Cheryl, juga punya segudang prestasi. "Data menunjukkan Mas Gibran di Solo punya segudang prestasi dan berhasil merawat toleransi dan tidak ada perpecahan antar simpul-simpul warga," kata politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Beberapa prestasi Gibran adalah Solo dinobatkan kota ternyaman di Indonesia, Solo menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Jawa Tengah pada 2023, Solo menempati posisi keempat dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022. Lalu, di bawah kepemimpinan Gibran selama empat tahun terakhir, jumlah kawasan kumuh di Solo berkurang 70 persen.
Terkait Jokowi, Cheryl mengaku heran kebapa Ahok sampai bisa menyebut bapaknya Gibran itu tak bisa kerja. Menurut Cheryl, hampir semua masyarakat yang dia temui mengakui hasil kerja Jokowi. Salah satu hasil kerja Jokowi adalah membangun infrastruktur jalan sehingga mengurangi waktu tempuh perjalanan mudik dan kegiatan ekonomi.
"Jadi, kalau Pak Ahok bilang Pak Jokowi tidak bisa kerja, saya bingung di mananya Pak Jokowi tidak bisa kerja," kata Cheryl.
Sebelumnya, video Ahok mempertanyakan kemampuan Prabowo hingga Jokowi dalam bekerja, viral di media sosial. Ahok melontarkan pernyataan tersebut ketika dia berdialog dengan seorang lansia pendukung Prabowo-Gibran di atas panggung kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.
Ahok mengajak ibu lansia itu untuk tidak memilih Prabowo sebagai presiden. Sebab, kata dia, dalam memilih presiden jangan sampai mencoblos orang yang sudah tidak sehat. "Kita tak ingin pemimpin emosional, yang tak terbukti bisa kerja, ini presiden loh," ujar Ahok.
Mantan gubernur DKI itu pun khawatir bila tiba-tiba Gibran yang naik menjadi Presiden karena ada keadaan tertentu. "Ibu sih 82 tahun saya gak bisa berdebat sama ibu, tapi Presiden, kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota terus ibu kira pak jokowi juga bisa kerja?" kata Ahok ke ibu.
Ahok tak menampik semua bisa berdebat soal ini. Tapi ia mengaku tahu betul, hanya saja tak mau membukanya di depan publik.
"Saya lebih tahu, saya gak enak ngomong di depan umum, tapi kalau ibu ingin memilih Prabowo itu hak ibu, tapi saya ingin sampaikan juga tidak fair kalau hanya kemampuan kerja, itu saja dasarnya," kata mantan wakil gubernur pendamping Gubernur DKI Jakarta Jokowi itu.