Selasa 06 Feb 2024 20:21 WIB

Houthi Tembakkan Rudal ke Dua Kapal Kargo di Laut Merah

Akibat serangan itu, kedua kapal mengalami kerusakan kecil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Houthi mengatakan mereka menembakan rudal ke arah dua kapal di Laut Merah.
Foto: Mass Communications Spc. 2nd Class Moises San
Houthi mengatakan mereka menembakan rudal ke arah dua kapal di Laut Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Houthi mengatakan mereka menembakan rudal ke arah dua kapal di Laut Merah. Kelompok yang diduga memiliki koneksi dengan Iran itu menambahkan tembakan tersebut menyebabkan kerusakan kecil pada kapal kargo yang berlayar di lepas pantai Hodeidah, Yaman.

Houthi sudah mengincar kapal-kapal komersial dengan drone dan rudal di Laut Merah sejak pertengahan November lalu sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina yang hidup dalam pengeboman Israel. Juru bicara Houthi mengatakan rudal ditembakan ke Morning Tide dan Star Nasia yang berbendera Barbados dan Marshall Island, mengidentifikasi diri mereka sebagai kapal Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan kapal kargo berbendera Barbados milik perusahaan Inggris mengalami kerusakan akibat serangan drone. Kapal itu sedang berlayar di tenggara Laut Merah.

Pada Selasa (6/2/2024) Ambrey mengatakan kapal melakukan manuver menghindar dan melanjutkan perjalanannya. Tidak ada laporan korban luka. Perusahaan Inggris, Furadino Shipping pemilik Morning Tide mengatakan kapal itu berlayar tanpa masalah.

Badan Operator Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan setelah tengah malam mereka menerima laporkan terdapat sebuah proyektil ditembakkan dari pelabuhan ke kapal yang terletak 57 mil sebelah barat Hodeidah dan kapal kecil di dekatnya.

Proyektil tersebut melewati dek dan menyebabkan sedikit kerusakan pada jendela anjungan, tetapi kapal dan kru selamat dan melanjutkan perjalanan sesuai rencana, UKMTO menambahkan.

Data pelacakan kapal LSEG menunjukkan Morning Tide berlayar melalui Laut Merah setelah melewati Terusan Suez pada Jumat (2/2/2024). Sinyal terakhirnya menunjukkan kapal tersebut berlayar keluar dari Laut Merah melalui Selat Bab al-Mandab.

Serangan Houthi di Laut Merah mengganggu pelayaran global dan memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran mengalihkan rute perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal dengan mengitari Afrika. Serangan Houthi juga menimbulkan kekhawatiran perang Israel-Hamas menyebar dan mengacaukan kestabilan Timur Tengah yang lebih luas.

Sejak bulan lalu AS dan Inggris lalu mulai menyerang target-target Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan-serangan di Laut Merah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement