Selasa 06 Feb 2024 22:05 WIB

Kemenkop UKM Genjot Wirausaha pada Sektor Teknologi dan Agrikultur

Entredev yang sudah berjalan sejak 2021.

Red: Lida Puspaningtyas
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI yang dilakukan oleh BRI Research Institute, dimana Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap di level yang tinggi (128,7).
Foto: Dok. BRI
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI yang dilakukan oleh BRI Research Institute, dimana Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap di level yang tinggi (128,7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM sedang fokus mengembangkan wirausaha pada sektor teknologi, agrikultur, kesehatan, kebugaran dan kecantikan untuk mewujudkan target penambahan 1 juta wirausaha mapan tahun ini.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menilai Indonesia memiliki banyak sumber daya alam pada bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun, belum banyak wirausaha yang menekuni sektor-sektor itu.

Baca Juga

"Selama tiga tahun ini saat saya melakukan kunjungan dengan pak menteri (Teten Masduki), komentar beliau selalu bertanya 'kenapa ya expo itu selalu kerupuk dan kripik. Coba cari yang berbasis teknologi dan inovasi supaya mereka berkelanjutan", kata Siti dalam acara Open Call Entredev 2024 di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Dia menambahkan wirausaha pada sektor makanan dan minuman juga saat ini sudah menjamur di seluruh Indonesia sehingga Kemenkop UKM ingin mendorong wirausaha sektor potensial lainnya khususnya agrikultur, kesehatan, kecantikan, dan teknologi supaya berkembang dan lebih maju.

Siti menekankan usaha pada sektor-sektor tersebut harus berbasis inovasi dan teknologi agar usahanya berkelanjutan dan tahan lama.

Untuk itu, Kemenkop UKM kembali menyelenggarakan program Entrepreneur Development (Entredev) pada tahun ini untuk mengembangkan bisnis para wirausaha pada tiga sektor tersebut agar lebih mapan.

Jika tahun-tahun sebelumnya diperuntukkan bagi calon wirausaha dan wirausaha pemula, Entredev 2024 hanya akan dibuka untuk para wirausaha mapan pada bidang kesehatan, kecantikan, dan kebugaran, teknologi, agrikultur. Mereka harus memiliki usaha yang sudah berjalan minimal dua tahun dan memiliki omzet minimal Rp 300 juta per tahun.

"Harapan kami melalui Entredev 2024 ini, kami bisa menciptakan wirausaha-wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi dan berkelanjutan," ujar Siti.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa program Entredev yang sudah berjalan sejak 2021 itu telah membantu wirausaha meningkatkan omzetnya hingga 30 hingga 40 persen. Sebanyak 97 persen dari 2.300 peserta yang telah mengikuti program ini juga dinilai mampu menemukan solusi dari berbagai permasalahan bisnis yang dijalankan.

Selain itu, Entredev 2023 juga telah memberikan peluang bagi para wirausaha untuk mengembangkan jaringan, menemukan mitra bisnis, dan meningkatkan usahanya. Sebanyak 34 persen peserta Entredev 2023 telah berkolaborasi dengan mitra stakeholder.

Siti mengatakan beberapa peserta unggulan Entredev bahkan telah berhasil masuk supermarket premium, dan ada pula peserta start up yang berhasil mendapat pendanaan awal. Ia menargetkan sebanyak 2.300 peserta akan mengikuti dalam program Entredev tahun ini. Pendaftaran akan dibuka sampai 11 Maret 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement