REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berupaya membangun ekosistem pariwisata dengan menggandeng agen-agen perjalanan hingga media dari Indonesia dan Malaysia. “Posisi Garuda untuk membuat ekosistem adalah Garuda bertindak sebagai principal. Garuda percaya ketika mitra tumbuh, Garuda akan tumbuh,” kata Vice President Corporate & Channel Management PT Garuda Indonesia (Persero), Arsena Permasadhie di Kuala Lumpur, Selasa (6/2/2024) malam.
Sehingga, menurut dia, fungsi maskapai BUMN tersebut sebagai aset bangsa untuk membantu seluruh mitra ikut tumbuh. Arsena mengatakan ekosistem yang dimaksud terdiri dari para mitra agen perjalanan, mitra-mitra korporasi, mitra media.
“Nah dari itu semua ketika kita bisa melewati itu (pandemi Covid-19-red) akhirnya Garuda punya satu komitmen untuk bisa tumbuh bersama kembali dengan mitra-mitra tersebut,” kata Arsena. Upaya membangun ekosistem pariwisata dua negara salah satunya dengan mengadakan Garuda Indonesia Networking Dinner Event di Kuala Lumpur, sebagai bentuk rasa sayang perusahaan penerbangan itu ke mitra.
Garuda membawa tujuh agen perjalanan Indonesia untuk mengikuti kegiatan di Kuala Lumpur. Selain juga mengundang 10 agen perjalanan dari Malaysia dalam kegiatan tersebut. Hadir pula sejumlah perwakilan media dari Indonesia dan Malaysia.
Menurut dia, agen perjalanan yang diikutkan dalam kegiatan itu secara historis memiliki performa bagus di satu negara atau negara tertentu. Mereka agen perjalanan Indonesia dengan penjualan paling tinggi ke Malaysia, sebaliknya agen dari Malaysia memiliki penjualan tinggi ke Indonesia.
“Nah kita harapkan dari yang terbaik dengan yang terbaik itu, dengan produk yang terbaik dari Garuda akan terjadi satu bisnis yang ekosistemnya tidak hanya berguna bagi market Indonesia tapi vice versa untuk pasar Malaysia juga,” ujar dia.
Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan cuplikan video sejumlah lokasi pariwisata prioritas seperti Danau Toba, Tanjung Kalayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo. Harapannya agen perjalanan di Malaysia mengetahui sangat memungkinkan membuat connecting flight dari Malaysia ke hingga sampai ke ujung timur Indonesia, ujar Arsena.
Sedangkan agen perjalanan dari Indonesia yang kebanyakan merupakan “agen MICE” di mana kliennya mayoritas korporasi, maka ia mengatakan coba didorong agar dapat berkegiatan salah satunya di Malaysia. Agen juga diajak melihat tempat dan juga ajang menarik di pusat Kuala Lumpur.
“Kita berpikir sedikit jauh. Mudah-mudahan korporasi yang datang ke Malaysia melihat ada yang bisa dikerjasamakan,” ujar dia. Menurut Arsena, itu menjadi tugas maskapai juga menjembatani perusahaan mengingat Garuda tidak hanya berbisnis transportasi penumpang, tetapi juga ada angkutan kargo.