Rabu 07 Feb 2024 10:29 WIB

Qatar Vs Iran, Ambisi Dua Tim Ulangi Sukses di Piala Asia

Qatar melawan Iran pada Rabu (7/2/2024) malam ini di Stadion Al Thumama.

Iran Mahdi Torabi and Iran Ali Gholi Zadeh, right, celebrate with children at the end of the Asian Cup quarterfinal soccer match between Japan and Iran at Education City Stadium in Al Rayyan, Qatar, Saturday, Feb. 3, 2024.
Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Iran Mahdi Torabi and Iran Ali Gholi Zadeh, right, celebrate with children at the end of the Asian Cup quarterfinal soccer match between Japan and Iran at Education City Stadium in Al Rayyan, Qatar, Saturday, Feb. 3, 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Qatar, pertandingan melawan Iran pada Rabu (7/2/2024) malam ini di Stadion Al Thumama adalah semifinal Piala Asia yang kedua setelah Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab.

Kala itu, tiga tahun sebelum menyelenggarakan Piala Dunia 2022, Qatar yang sampai 2019 tak pernah bisa melewati babak perempat final, secara mengejutkan mengakhiri petualangan dengan predikat juara setelah menggulingkan Jepang 3-1 pada laga final.

Baca Juga

Kini, sang juara bertahan mencapai semifinal di negerinya sendiri dengan mengatasi Uzbekistan lewat adu penalti setelah selama 120 menit waktu normal bermain seri 1-1. Penjaga gawang Meshaal Barsham tampil cemerlang dengan mementahkan tiga tendangan penalti Uzbekistan.

Sebaliknya, bagi Iran, duel do empat besar ini adalah semifinal kesepuluh di Piala Asia yang tiga di antaranya berlanjut sampai final pada 1968, 1972, dan 1976. Demua dari tiga edisi ini berhasil mereka juarai.

Tim Melli menyingkirkan Jepang 2-1 pada perempat final berkat penalti pada menit tambahan babak kedua yang dibuat kapten Alireza Jahanbakhsh.

Kemenangan itu juga mengakhiri catatan tak pernah Iran dari Jepang selama 19 tahun, yang juga memperpanjang rangkaian tak terkalahkan Amir Ghalenoei menjadi 16 pertandingan sejak melatih Iran pada Maret 2023.

Untuk kedua kali berturut-turut Iran mencapai semifinal Piala Asia. Mereka tak akan membiarkan kesempatan kali ini lepas seperti edisi 2019, untuk mencapai final yang sudah tak lagi mereka rasakan sejak Piala Asia 1976 ketika turnamen ini diadakan di negeri sendiri.

Iran dan Qatar saling mengenal dengan baik gaya permainan masing-masing karena sebelum ini, mereka sudah 25 kali bertemu yang 17 kali dimenangkan oleh Iran, sedangkan Qatar memenangkan empat pertandingan.

Terakhir kali Qatar menaklukkan Iran terjadi pada Desember 2009 dalam laga persahabatan. Ini bisa menjadi kendala mental bagi Qatar, apalagi dalam enam pertemuan terakhir dengan Iran, mereka selalu menjadi pihak yang kalah.

Itu sudah termasuk pertemuan terakhir dalam turnamen persahabatan di Yordania pada Oktober 2023 ketika Si Maroon terkapar 0-4 digasak oleh tim bimbingan Amir Ghalenoei itu.

Dengan semua catatan itu, Iran pantas merasa di atas angin. Namun, Iran harus ekstra hati-hati karena Qatar tampil di hadapan penggemar sendiri yang bisa menjadi faktor menentukan yang membuat akhir pertandingan berpihak kepada tuan rumah.

Tapi berdasarkan statistik Opta, kedua tim Timur Tengah itu sama kuat, termasuk dalam aspek menekan lawan, merebut bola di daerah pertahanan lawan dan melancarkan serangan langsung dari daerah pertahanan sendiri.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement