Rabu 07 Feb 2024 13:25 WIB

BPBD Pastikan tak Ada Korban Jiwa Akibat Longsor Banjarnegara dalam 2 Hari Terakhir

Seluruh korban bencana longsor di Banjarnegara dalam kondisi selamat.

Papan peringatan longsor (ilustrasi). BPBD Kabupaten Banjarnegara pastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana longsor yang terjadi dalam 2 hari terakhir.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Papan peringatan longsor (ilustrasi). BPBD Kabupaten Banjarnegara pastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana longsor yang terjadi dalam 2 hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor dan tanah bergerak yang terjadi di wilayah tersebut dalam dua hari terakhir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, sempat dihubungi sukarelawan dari sejumlah daerah yang hendak datang ke Banjarnegara karena adanya kabar ada korban jiwa dalam bencana di wilayah itu.

"Saya pastikan kabar tersebut merupakan hoaks. Kalaupun ada korban jiwa itu karena kecelakaan air di sungai, bukan karena bencana," katanya, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, seluruh korban bencana longsor dan tanah bergerak di Banjarnegara dalam kondisi selamat, meskipun sempat ada yang terjebak longsor maupun luka ringan akibat terjatuh saat evakuasi. Bahkan saat sekarang, kata dia, masyarakat dalam kondisi baik dan sehat di pengungsian.

"Pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan pengerahan sumber daya dalam upaya penanganan darurat, karena tanggap darurat kita sampai dengan 29 Februari," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan data sementara dalam dua hari terakhir tercatat sebanyak 27 titik kejadian longsor dan tanah bergerak yang meliputi permukiman, infrastruktur jalan kabupaten putus, dan masjid. Menurut dia, saat ini pihaknya sedang fokus terhadap penanganan bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, yang terjadi sejak Selasa (6/7/2024).

"Di Kalitlaga sementara ini seluruh rumah sudah rusak berat dan tidak layak ditempati. Selain itu, ada 26 keluarga yang kami ungsikan, bahkan ada 10 rumah yang sudah roboh karena pergerakan tanahnya terus terjadi secara pelan-pelan menuju ke arah Sungai Mrawung yang jaraknya sekitar 400 meter," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BPBD bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pagentan dan Pemerintah Desa Kalitlaga membuat pos lapangan serta menempatkan pengungsi ke tempat hunian layak. Selain itu, lanjut dia, memenuhi kebutuhan dasar dan kesehatan bagi pengungsi maupun kebutuhan logistik dapur umum lapangan.

"Hari ini (7/2/2024) kami bentuk dan kami distribusikan logistik," kata dia.

Menurut dia, BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk sementara waktu mengosongkan area bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga karena pergerakan tanahnya masih cukup signifikan dan hampir setiap satu jam terdengar suara yang ditimbulkan oleh gerakan tanah. Disinggung mengenai jumlah pengungsi akibat bencana yang terjadi sejak Selasa (6/2/2024), dia mengatakan pihaknya belum merekap jumlah pengungsi secara keseluruhan.

"Namun kalau di Desa Kalitlaga, jumlah pengungsinya mencapai 88 jiwa, sedangkan di Desa Nagasari, Kecamatan Pagentan ada 43 jiwa," kata Andri. Dalam hal ini, 43 warga Desa Nagasari mengungsi akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa (6/2/2024), pukul 01.30 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement