REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi singkat soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut tidak akan ikut berkampanye. Anies mengaku fokus saja pada langkah menggaungkan perubahan, namun dia turut menyinggung kembali perihal etika.
"Saya sih sudah sampai pada kesimpulan kami berkonsentrasi pada yang mau kami kerjakan," kata Anies di sela-sela melakukan kegiatan kampanye akbar di Samarinda, Kalimantan Timur, dikutip dari Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Anies kemudian menyinggung bahwa dalam menggaungkan gagasan perubahan, dirinya menekankan tentang konsistensi dari seorang piminan negara. Sehingga masyarakat memiliki semacam pedoman atau patokan dalam keberjalanan demokrasi.
"Dan kami menggagas perubahan di antaranya adalah konsistensi mengirimkan pesan dari pimpinan nasional supaya masyarakat itu memiliki kepastian, kejelasan, dan ada rujukan, patokan, tidak terombang ambing, nanti tidak kebingungan," jelasnya.
Lebih lanjut, poin itu kaitannya dengan etika pimpinan negara dalam berdemokrasi. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa etika merupakan landasan dari konsistensi pemimpin.
"Ini yang kami dari awal sampaikan, di dalam bernegara kita pegang etika, pegang tata krama, sehingga ada konsistensi lintas waktu," tegasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut berkampanye meskipun diperbolehkan dalam Undang-Undang. Hal ini disampaikannya dalam keterangan pers di Gerbang Tol Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024).
"Yang bilang siapa? Ini saya… pic.twitter.com/mfGJsaE9Wh
— Republika.co.id (@republikaonline) February 7, 2024