Rabu 07 Feb 2024 19:41 WIB

Menjaga Denyut Nadi Logistik Nasional dari Pelabuhan

Sektor logistik berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkomitmen untuk siap mengawal arus logistik Tanah Air.
Foto: Dok Pelindo
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkomitmen untuk siap mengawal arus logistik Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascamerger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, kini PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) menjadi salah satu Subholding Pelindo. SPMT yang memiliki lini bisnis yang bergerak pada kepelabuhanan di bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum terus mengemban tugas mengawal denyut nadi logistik operasional pelabuhan nonpetikemas di Indonesia.

Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto memastikan komitmennya untuk menghadirkan layanan operasional dan komersial yang unggul. “SPMT melakukan transformasi di seluruh pelabuhan yang dimulai dengan tahap standarisasi, diikuti oleh sistemisasi, dan akan dilanjutkan dengan melakukan integrasi,” kata Arif, Selasa (6/2/2024) lalu.  

Baca Juga

Hingga 2024, SPMT yang berdiri sejak 2021 itu mengelola 32 cabang pelabuhan yang sebagian dikelola oleh anak perusahaan. Semua cabang pelabuhan tersebut dikelola PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), dan PT Terminal Curah Utama (TCU).

Arif mengungkapkan, proses transformsi yang dilaksanakan mengacu pada enam pilar yakni proses, SDM, teknologi, peralatan, infrastruktur, dan HSSE. Dia menuturkan, hingga saat ini terminal yang sudah dilakukan transformasi telah mencapai maturity level tiga yang akan dikembangkan secara terus menerus.

Sepanjang 2023, SPMT telah melakukan transformasi di 24 cabang pelabuhan dengan melakukan standarisasi dan digitalisasi dimulai dari perbaikan planning and control, serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal. “Sehingga selama dua tahun ini SPMT telah melakukan transformasi di 25 terminal di wilayah kerjanya," jelas Arif. 

photo
Pelindo sebagai BUMN di sektor kepelabuhanan menjalankan tugas strategis dalam mendukung penguatan konektivitas laut Indonesia. Pasca merger pada 2021, Pelindo mengoperasikan lebih dari 120 pelabuhan di 32 provinsi Indonesia. - (Dok. Pelindo)

Sejak serah terima operasi terminal, SPMT terus berbenah diri dengan melakukan proses transformasi yang bertujuan untuk melakukan standarisasi seluruh pelabuhan yang dikelola di seluruh Indonesia. Proses transformasi diawali dengan melakukan standarisasi di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Sepanjang 2023, SPMT mencatatkan kinerja yang positif dalam pelayanan arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai, dan lainnya naik 5,9 persen secara tahunan sebesar 55,1 juta ton. Sementara curah cair juga mengalami peningkatan 8,9 persen sebesar 30,3 juta ton. 

Selanjutnya, arus general cargo dan bag cargo mengalami peningkatan 9,8 persen dibandingkan 2022 sebesar 25,2 juta ton. Sementara arus barang berupa gas mengalami peningkatan 49,8 persen sebesar 13,1 juta MMBTU.

Sama halnya dengan arus barang berupa kendaraan, juga mengalami peningkatan yang mencapai 1,5 juta unit atau naik 8,4 persen dari 2022. Terpantau juga arus peti kemas naik 1,1 persen dari 2022 menjadi 429 ribu TEUs.

Arif menegaskan, sepanjang tahun 2023 SPMT memperluas bisnisnya melalui kerja sama operasional TUKS BUMN dan swasta, pengoperasian pelabuhan kementerian dan lembaga. Selain itu juga layanan nonkontainer tambahan dan ekspansi binis. 

Pada tahun ini, SPMT akan terus melakukan transformasi pada lima terminal yaitu Malahayati, Lhokseumawe, Parepare, Garongkong, dan Lembar. “Pelindo Multi Terminal bertekad takkan berhenti bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menjadi yang terbaik untuk Indonesia," ujar Arif. 

Untuk mendukung proses transformasi pelabuhan, Arif memastikan SPMT mengimplementasikan sistem operasi pelabuhan multi terminal yang terintegrasi yang disebut Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M) yang merupakan inisiatif strategis Pelindo Group. PTOS-M merupakan platform aplikasi pendukung operasi untuk layanan kepelabuhanan pada kargo nonpetikemas yang berbasis fungsi planning and control.

Selain itu juga dilakukan melalui perbaikan pada proses berdampak pada peningkatan produktivitas ton/ship/day serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.  Untuk meningkatkan layanan end to end kepada pengguna jasa serta sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan market share, SPMT melaksanakan program peningkatan status terminal multipurpose menjadi dedicated terminal. 

Mendongkrak produksi.... (baca halaman selanjutnya)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement