Rabu 07 Feb 2024 20:56 WIB

Sama Seperti Kita-Kita, Mark Zuckerberg Taruh Laptop di Atas Tumpukan Buku Saat Bekerja

Meski berstatus miliarder, Zuck memiliki kebiasaan yang sama seperti kebanyakan orang

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Mark Zuckerberg membagikan fotonya bekerja dengan laptop di atas tumpukan bukj.
Foto: Tangkapan layar Instagram
Mark Zuckerberg membagikan fotonya bekerja dengan laptop di atas tumpukan bukj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selalu ada hal unik dari kehidupan sehari-hari miliarder Mark Zuckerberg. Setelah pernah diduga memiliki laptop dengan ditutup selotip, sekarang, Zuckerberg tampak menggunakan buku sebagai alas laptop miliknya.

Meski berstatus miliarder, Zuck rupanya memiliki kebiasaan yang mungkin sama seperti orang pada umumnya. Dia memang menjalankan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, tapi sepertinya kerap memakai peralatan sederhana dalam kesehariannya.

Baru-baru ini, Zuckerberg terlihat menggunakan tumpukan buku untuk menaruh laptop yang diduga berteknologi rendah. Alih-alih memakai peralatan mewah, ia menggunakan setumpuk buku bersampul tebal tersebut untuk mengganjal komputer jinjing miliknya, seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (7/2/2024).

Ya, meski Zuckerberg saat ini mungkin lebih kaya raya, tetapi kebiasaan sederhana tersebut tampaknya tidak berubah. Di meja kerjanya juga terdapat minuman layaknya ia sewaktu muda.

Hanya bedanya adalah sekarang menggunakan gelas dibandingkan dulu dengan lebih banyak botol minuman instan di sekitarnya. Meja kerjanya bisa dibilang berantakan.

Tetapi ciri khas ini seolah mengingatkan pada sosok-sosok pemikir terhebat di dunia, layaknya Steve Jobs dan Albert Einstein yang dikenal bukan orang terlalu rapi. Terlihat pula Headset Oculus diposisikan di latar depan meja.

Di sisi lain, Zuckerberg melalui Facebook pada bulan Mei pernah mengungkapkan bahwa dirinya memenangkan beberapa medali di turnamen jiu-jitsu pertamanya di California. Ini artinya dia juga menggemari kegiatan tersebut.

Seni bela diri rupanya juga bisa menjadi hobi seorang miliarder. Faktanya, seni bela diri telah menjadi bagian besar dalam kehidupan Zuckerberg, bahkan seni bela diri perlu disebutkan dalam laporan tahunan terbaru Meta.

Perusahaan tersebut mencantumkan dalam faktor risikonya bahwa kegemaran Zuckerberg terhadap "berbagai aktivitas berisiko tinggi, seperti olahraga tarung, olahraga ekstrem, dan penerbangan rekreasi" membawa "risiko cedera serius dan kematian". "Risiko tinggi = imbalan tinggi,” tulis Zuckerberg dalam postingan Threads sebagai tanggapan atas hal tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement