REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyuarakan harapan agar kesepakatan untuk membebaskan sandera Israel yang diculik Hamas sebagai imbalan gencatan senjata dapat disepakati. Hamas menawarkan tiga tahap gencatan senjata.
"Masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan tapi kami sangat fokus pada upaya itu, dan berharap dapat melanjutkan membebaskan sandera yang sempat terhenti," kata Blinken di awal pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, Rabu (8/2/2024).
Sebelumnya Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia membahas tanggapan Hamas atas proposal gencatan senjata yang dibuat AS dan Israel dan dikirimkan Qatar dan Mesir pekan lalu.
Berdasarkan video yang dirilis kantor Netanyahu terlihat Pejabat Israel lainnya seperti Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Direktur Mossad David Barnea juga menghadiri pertemuan itu.
Blinken menggelar tur diplomasi ke seluruh Timur Tengah sejak Selasa (6/2/2024) dalam kunjungan kelimanya ke kawasan sejak serangan mendadak Hamas. Ia juga bertemu dengan pemimpin Mesir dan Qatar sebagai negosiator perundingan dengan Hamas.
Blinken dan pejabat AS lainnya mencoba mengamankan kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera dengan imbalan gencatan senjata perang Israel-Hamas. Sebagai cara terbaik untuk membuka ruang perundingan yang lebih luas dalam mengintegrasikan Israel ke kawasan termasuk menormalisasikan hubungan dengan Arab Saudi.
Menurut pemerintah AS perundingan mengenai struktur Gaza ketika perang berakhir, bagaimana Otoritas Palestina direformasi agar menjalankan pemerintah di Gaza, dan mengidentifikasi jalan pendirian negara Palestina merupakan variabel yang sama.
Sejak Hamas merebut kekuasaan di Gaza pada 2007 lalu Otoritas Palestina hanya memerintah di beberapa wilayah daerah pendudukan Tepi Barat.
Pejabat pemerintah AS mengatakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan tiba di Gaza dan didistribusikan pada masyarakat membutuhkan juga bergantung perang berakhir. Pada Herzog, Blinken akan menyampaikan apa yang ia bahas dengan pemerintah Arab Saudi, Mesir dan Qatar dalam upaya pengintegrasian Israel ke kawasan.
"Saya yakin ada masa depan yang sangat positif dan kuat yang mungkin terjadi yang benar-benar mengintegrasikan Israel ke dalam kawasan ini dan memenuhi kebutuhan keamanannya yang paling dalam untuk dapat hidup dalam kedamaian dan keamanan yang sejati dan juga menjawab aspirasi rakyat Palestina," kata Blinken.
"Anda dapat melihat persamaan itu dengan sangat jelas, dan hal itu hanya diperkuat oleh kunjungan saya dengan teman-teman dan mitra kami di kawasan ini," tambahnya.