CIREBON – Pesta demokrasi untuk memilih pemimpin negeri ini tinggal menghitung hari. Seorang pemerhati pendidikan di Cirebon, Habib Khaerussani pun menyampaikan pesan kritisnya mengenai Pemilu 2024 di Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMAIT Akmala Sabila Cirebon itu menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi. Dia pun menyoroti kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi Pemilu.
‘’Pemilu bukan hanya soal menempatkan pemimpin, tetapi juga tentang keikutsertaan kita dalam merancang masa depan bersama,’’ kata Habib, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Habib, memilih pemimpin yang berkualitas memerlukan pemahaman mendalam akan isu-isu politik dan sosial yang dihadapi oleh bangsa.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia pendidikan, Habib pun menekankan peran sentral sekolah dalam membentuk pemilih yang cerdas dan kritis. Sekolah bukan hanya tempat transfer pengetahuan, tetapi tempat di mana karakter dan kepedulian sosial dibangun.
‘’Kami di SMAIT Akmala Sabila Cirebon memiliki komitmen untuk mencetak generasi yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran akan tanggung jawab kewarganegaraan,’’ jelas Habib.
Habib pun menekankan pentingnya literasi politik. Menurutnya, masyarakat harus mampu memilah informasi, mengenali hoaks, dan memahami konsekuensi dari setiap pilihan politik.
‘’Kita tidak boleh menjadi pemilih yang hanya terpengaruh oleh narasi, tetapi harus menjadi pemilih yang kritis dan informasional,’’ cetusnya.
Habib menilai, Pemilu bukan hanya sebagai proses politik biasa. Melainkan sebagai panggung penting dalam membangun dan mengukir takdir bangsa.