REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan kampanye dan menyapa warga untuk memastikan partainya lolos ambang batas parlemen. Hasilnya sejumlah survei menunjukkan PSI mampu memperoleh suara 4 persen.
"Saya sendiri setelah menjadi ketua umum juga mutar ke-34 provinsi, 118 kota dan kabupaten. Sudah kami putar. Jadi, saya rasa itu juga salah satu efek kenapa (berdasarkan hasil survei) kami bisa lolos ambang untuk masuk parlemen," kata Kaesang di Medan, Sumatera Utara, dalam keterangan persnya, Rabu (7/2) malam.
Pengurus PSI yang mengikuti kegiatan makan malam bersama Presiden Jokowi itu, di antaranya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan sejumlah kader muda PSI.
Dalam kesempatan yang sama, Kaesang mengaku bersyukur atas hasil survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas PSI mampu mencapai empat persen.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 414 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, disebutkan bahwa partai politik peserta pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara, yakni paling sedikit empat persen dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR.
Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah survei menunjukkan PSI mampu meraih elektabilitas sebesar 4 persen, bahkan lebih. Di antaranya, survei dari Data Riset Analitika yang menunjukkan PSI memperoleh suara sebesar 4,3 persen. Jumlah persentase tersebut menunjukkan bahwa partai yang mengklaim sebagai partai anak muda itu dapat masuk ke DPR setelah gagal pada Pemilu 2019.
Berikutnya, survei terbaru dari Jakarta Research Center (JRC) memprediksikan PSI bakal melenggang ke Senayan dengan mengantongi elektabilitas sebesar 4,7 persen. Ada pula survei dari Lembaga Survey and Polling Indonesia (SPIN) yang menunjukkan bahwa elektabilitas PSI sebesar empat persen.