Kamis 08 Feb 2024 13:41 WIB

Gempa Bumi Sukabumi, BPBD Jabar Masih Belum Terima Laporan Adanya Kerusakan

BPBD Jabar masih terus melakukan pendataan dan pemeriksaan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Gempa (ilustrasi)
Foto: republika
Gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) menjelaskan belum menerima laporan terkait kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 4,5 yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Kamis (8/2/2024). Pihaknya masih terus melakukan pendataan dan pemeriksaan.

"Laporan dari Sukabumi sampai saat ini masih aman dan mudah-mudahan aman terus," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Bambang Imanudin saat dikonfirmasi, Kamis (8/2/2024).

Baca Juga

Menurutnya, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Sukabumi, Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 01.31 Wib. Titik gempa berada di laut pada jarak 80 kilometer barat daya Kota Sukabumi pada kedalaman 29 kilometer.

"Gempa bumi tektonik magnitudo 4,5 dirasakan di Sukabumi dan sekitarnya," ucap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu, Kamis (8/2/2024).

Ia mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut. Gempa bumi dirasakan di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur dengan getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata dia.

Teguh mengatakan hingga pukul 01:55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement