Kamis 08 Feb 2024 17:35 WIB

Baitul Maqdis di Palestina adalah Bumi yang Diberkahi

Baitul Maqdis di Palestina adalah tempat para nabi berdakwah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Yerusalem dan Masjid al Aqsa di sana.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Yerusalem dan Masjid al Aqsa di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Kusyairi Suhail mengatakan bahwa Allah SWT menyifati Baitul Maqdis, bahwa ia ”yang telah Kami berkahi sekelilingnya (QS Al-Isra' Ayat 1).” Al-Barakah dalam bahasa Arab bermakna tumbuh dan berkembang dalam kebaikan. Menurut Imam Al Ashfihani, Al Barakah secara syar’i adalah ”tetapnya kebaikan Ilahi pada sesuatu.”

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Isra' Ayat 1)

Kiai Kusyairi mengatakan, keberkahan Baitul Maqdis di Palestina mencakup dua hal. Pertama, Al Barakah Al Hissiyah (keberkahan material) dan Al Barakah Al Ma’nawiyah (immaterial/ non fisik).

"Termasuk keberkahan material adalah kesuburan tanahnya sehingga banyak ditumbuhi pepohonan, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, khususnya zaitun," kata Kiai Kusyairi melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (8/2/2024).

Kiai Kusyairi mengatakan, Baitul Maqdis dialiri banyak sungai dan airnya tawar dengan pegunungan yang menambah keindahan alamnya. Di samping letaknya yang strategis dan menjadi jantung negeri-negeri Islam, karena berbatasan dengan Lebanon, Suriah, Yordania, Teluk Aqabah dan Sinai, Mesir.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement