REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, mendorong Pemilu 2024 digelar dalam satu putaran guna menghemat anggaran negara. Oleh karena itu, Bahlil mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.
"Saya mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, 14 Februari sukseskan pemilu dengan datang ke TPS gunakan hak pilih," kata Bahlil dalam keterangannya pada Kamis (8/2/2024).
Bahlil mengkalkulasi pemilu satu putaran akan menghemat anggaran negara hingga Rp 40 triliun. Dengan demikian, anggaran tersebut dapat digunakan untuk program pemerintah yang lain.
"Jadi kita ingin menghemat uang negara dengan satu putaran saja," ujar Bahlil.
Dalam konsep pemilu satu putaran, jika ada satu pasangan Capres-Cawapres yang meraih suara 50+1 persen maka rangkaian pemilu selesai pada 14 Februari 2024.
Bahlil pun ingin Pemilu satu putaran saja agar hiruk pikuk Pemilu tak berlanjut di momentum Ramadhan dan Idul Fitri. "Nanti ada puasa dan hari raya, kita hindari puasa dan hari raya politik. Kita mau ibadah yang baik, khusyuk, penuh dengan senyuman. Supaya (Ramadan dan Idul Fitri) ada rekonsiliasi nasional," ujar Bahlil.
Bahlil juga mengingatkan penyaluran hak pilih merupakan tugas warga negara saat Pemilu. Sehingga Bahlil berharap hak tersebut digunakan masyarakat.
Secara khusus, Bahlil mengajak para pendukung Prabowo-Gibran agar tak lupa mencoblos paslon nomor urut 02 itu.
"Kalau pendukung 02, maka coblos 02. Kalau tidak, silakan datang ke TPS gunakan hak pilih karena itu tugas kita sebagai warga negara," ujar Bahlil.
Selain itu, Bahlil menyebut ada dua hal yang memperbesar peluang pasangan calon nomor urut 2 untuk menang satu putaran. Pertama, seluruh elemen tim pemenangan Prabowo-Gibran telah bekerja maksimal mendekatkan diri dengan rakyat. Hal kedua adalah Prabowo menegaskan posisinya bakal menjadi presiden bagi semua pihak.
"Kita juga yakin insyaAllah menang karena satu-satunya pasangan calon yang akan menggandeng semuanya adalah Pak Prabowo," ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selain itu, Bahlil menegaskan pasangan Prabowo-Gibran tidak akan menjadikan ‘serangan fajar’ sebagai cara untuk meraih kemenangan.
Diketahui, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024, dari total 204,8 juta pemilih, sebanyak 52 persen atau sebanyak 106,3 juta merupakan pemilih muda.
Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 tahun hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Lalu disusul dengan Pemilih dengan 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 20,70 persen atau sekitar 42,395 juta jiwa.