Kamis 08 Feb 2024 21:24 WIB

Mandiri Taspen Rayakan HUT Lewat Operasi Katarak Gratis Bagi Pensiunan

Mandiri Taspen bekerja sama dengan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan PERDAMI.

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Bank Mandiri Taspen menggelar operasi katarak gratis bagi para pensiunan. Operasi katarak ini merupakan wujud kepedulian dan syukur Bank Mandiri Taspen hari jadinya yang ke-9 sekaligus wujud dari tiga pilar program Bank Mandiri Taspen.
Foto: dok istimewa
PT Bank Mandiri Taspen menggelar operasi katarak gratis bagi para pensiunan. Operasi katarak ini merupakan wujud kepedulian dan syukur Bank Mandiri Taspen hari jadinya yang ke-9 sekaligus wujud dari tiga pilar program Bank Mandiri Taspen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Taspen menggelar operasi katarak gratis bagi para pensiunan. Operasi katarak ini merupakan wujud kepedulian dan syukur Bank Mandiri Taspen hari jadinya yang ke-9 sekaligus wujud dari tiga pilar program Bank Mandiri Taspen. 

Direktur Utama Bank Mantap Elmamber Petamu Sinaga mengungkapkan, Operasi Katarak ini merupakan program Mantap Melihat dari Bank Mandiri Taspen. Dalam pelaksanaanya, sejak tahap screening,operasi, dan pasca operasi, Bank Mandiri Taspen bekerja sama dengan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan PERDAMI.

Pasa awal tahun 2024 ini, program ini digelar di dua kota yakni di Jakarta dan Surabaya. Selanjutnya, masih dalam tahun 2024, Bank Mandiri Taspen akan menggelar di kota-kota lainnya di Indonesia, seperti Makassar atau kota lainnya.

Para pasien Operasi Katarak ini merupakan para nasabah atau keluarganya yang sebelumnya telah mengikuti pemeriksaan awal atau screening di gedung Graha Mantap, Menteng Jakarta Pusat pada Rabu (24/1/2024) lalu. Dalam screeening ini, Bank Mandiri Taspen bekerjsama dengan Allianz Indonesia.

Pensiunan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Jumadi berjalan teratih-tatih menggunakan tongkat dan harus dituntun oleh sang anak lantaran matanya hampir mengalami kebutaan total karena penyakit katarak yang dideritanya.

Pria berusia 70 tahun itu bercerita, dirinya sejak pensiun di Kemenlu tahun 2009 lalu mulai mengalami gejala katarak, mata kanannya mulai berkurang pengelihatannya. Namun, beberapa tahun terakhir penyakitnya bertambah parah.

Mata bapak dua anak itu hampir mengalami kebutaan total. Karenanya, selain menggunakan tongkat dia pun harus dibantu oleh anaknya dalam kehidupannya sehari-hari. “Untuk jalan susah, mau apapun dan mau jalan kemana-mana ya harus dibantu anak saya, sudah nggak keliatan,” ujar Jumadi.

Jumadi menuturkan selama 36 tahun mengabdi sebagai pegawai negeri sipil, dirinya tidak penah mengalami ganguan pengelihatan, dia mengaku kondisinya sekarang membuatnya merasa menjadi beban keluarga.

“Ya, kan saya mau apa-apa harus dibantu anak mantu, makan minum, kalau jalan ditemenin, katanya takut jatuh karena tidak bisa ngeliat, apalagi istri saya sudah meninggal dua tahun lalu, jadi anak mantu tambah repot,” kata Jumadi.

Jumadi bersyukur dan berterima kasih bisa mengikuti operasi katarak gratis dari Bank Mandiri Taspen. Dia berharap matanya bisa sembuh dan program ini bisa terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Senada dengan Jumadi, pasien Operasi Katarak lainnya, Marmi, juga harus berangkat lebih awal dari tempat tinggalnya di kawasan Jasingan, Kabupaten Bogor. Marmi merupakan istri dari seorang pensiunan guru yang juga menjadi nasabah bank Mandiri Taspen.

Ibu berusia 58 tahun yang sehari-harinya hanya sebagai rumah tangga biasa ini mengaku bersyukur program dari Bank Madiri Taspen yang bisa juga dirasakan oleh keluarga dari nasabahnya. Dia bercerita dirinya baru merasakan ada kelainan pada mata kanannya sejak setahun lalu. Awalnya Marni tidak memperdulikannya, namun lama kelamaan makin parah.

Penyakit katarak merupakan gangguan degeneratif, menurut dr Rio Rhendy, Sp.M (K) dari Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI). Katarak mirip dengan uban di rambut. Katarak dapat dialami semua orang seiring dengan pertambahan usia.

“Meskipun munculnya berbeda pada setiap orang, biasanya katarak muncul di usia 56 tahun saat pensiun,” ujarnya saat pemeriksaan awal para pasien.

Dia menyebutkan katarak bisa berdampak sosial dan ekonomi pada keluarga penderita. Penderita katarak harus ditemani anggota keluarga untuk membantu aktivitas dan kesehariannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement