Jumat 09 Feb 2024 12:36 WIB

Kedudukan Puasa Sya’ban Seperti Sholat Rawatib

Puasa Sya'ban disebut puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadhan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Puasa
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab akan sagera berakhir dan digantikan oleh bulan Sya’ban. Selanjutnya, Ramadhan pun akan tiba dan menjumpai umat-umat yang merindukannya. Sungguh beruntung mereka yang mampu mengisi bulan-bulan mulia ini dengan amalan-amalan shaleh dan meningkatkan ibadah-ibadah mereka.

Dikutip dari buku Amalan Ringan Berpahala Istimewa Seputar Puasa, Sedekah, Dan Haji oleh Abdillah F. Hasan, bulan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam sistem kalender Islam. Bulan Sya'ban berasal dari kata Sya'aba yang berarti merekah karena ia berada di antara dua bulan yang mulia, yakni berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan.

Baca Juga

BACA JUGA: Bolehkah tidak Sholat Jumat karena Hujan Lebat?

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amat suka saat amalanku dinaikkan saat aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Al Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Di bulan ini, Rasulullah saw melakukan puasa sunnah terbanyak dibanding bulan-bulan lain (selain Ramadhan). Mengapa puasa di bulan Sya'ban menjadi perhatian penting? Dari segi jasmani, dengan memperbanyak puasa di bulan Sya'ban seorang Muslim akan semakin siap dalam menghadapi puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Menurut Ibnu Rajab, kedudukan puasa Sya'ban di antara puasa yang lain sama dengan kedudukan sholat sunah rawatib terhadap sholat fardu sebelum dan sesudahnya, yakni sebagai penyempurna kekurangan pada yang wajib.

Keutamaan puasa bulan Sya'ban...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement