REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara Singapura memiliki potensi “sangat tinggi” sebagai pusat kecerdasan buatan (AI) global, berkat lingkungan yang mendorong inovasi. Hal ini dikatakan oleh Eksekutif Google Cloud kepada CNBC.
“Agar AI benar-benar mewujudkan potensinya, Anda memerlukan kemitraan-kemitraan publik dan swasta yang sangat baik,” kata Caroline Yap, direktur pelaksana, bisnis AI global dan teknik terapan di Google Cloud.
Dilansir CNBC, Jumat (9/2/2024), Yap berbicara di sela-sela konferensi Explore AI pada bulan Januari, sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Google Cloud dan pemerintah Singapura untuk mengakui solusi-solusi AI generatif terbaik dari organisasi yang mengambil bagian dalam inisiatif “pelopor-pelopor AI”.
Inisiatif ini pertama kali diumumkan pada bulan Juli oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura, Industri Digital Singapura, Smart Nation dan Kantor Pemerintahan Digital, dan Google Cloud.
“Ketika Anda memiliki kemitraan-kemitraan publik dan swasta yang baik, Anda tidak hanya dapat mulai meningkatkan kasus-kasus penggunaan sektor publik seperti layanan masyarakat, tetapi Anda juga dapat menumbuhkan lingkungan untuk inovasi,” kata Yap.
Singapura adalah salah satu negara pertama yang memiliki rencana pengembangan AI dan pada bulan Desember, meluncurkan Strategi AI Nasional 2.0. Ini adalah versi terbaru dari rencana Singapura untuk memperluas penggunaan AI.
Sebagai bagian dari inisiatif pelopor....