REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kebutuhan pokok para korban terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tercukupi.
“Kepastian tersebut didapatkan setelah dilakukan pengecekan pada gudang logistik milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat pada Rabu (7/2),” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Dia menjelaskan ketersediaan barang kebutuhan pokok cadangan yang ada di gudang penyimpanan itu, juga semakin dikuatkan dengan bantuan logistik dan paket sembako dari BNPB.
Pada kesempatan itu BNPB menyalurkan bantuan logistik lima ratus paket sembako yang terdiri atas makanan siap saji, biskuit protein, dan hygine kit, lima unit matras, seribu botol sabun cair, lima ratus selimut, dua unit tenda pengungsi, 20 unit velbed atau kasur lipat, dua unit perahu karet, dan lima unit pompa alkon.
Ia menyebutkan bantuan logistik maupun peralatan juga terus mengalir dari beberapa kelompok pelaku usaha dan lintas instansi lainnya.
“BNPB pun menyalurkan dengan dana bantuan siap pakai senilai Rp250 juta ke pemerintah daerah sehingga segala kebutuhan selama masa tanggap darurat masih dapat dan cepat terpenuhi,” kata dia.
Berdasarkan hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan diketahui banjir yang terjadi pada Senin (5/2) malam tersebut merendam 6.066 rumah warga dan 3.879 hektare sawah di 16 kecamatan.
BPBD mengonfirmasi 4.094 kepala keluarga yang menjadi korban banjir dan seorang anak meninggal dunia karena tenggelam saat bermain di genangan air.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Grobogan bersama unsur forum koordinasi pemerintah daerah (forkopimda) masih terus mengupayakan penanganan darurat, mengingat setidaknya pada Kamis (5/2) beberapa tempat masih tergenang akibat hujan yang cukup deras.