Jumat 09 Feb 2024 17:08 WIB

Gandeng Tokoh Agama Hingga Sedekah Minimalkan Dampak Boikot Terhadap Brand?

Secara berangsur, magnitudo boikot akan mengendur.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
PT Rekso Nasional Food kolaborasi dengan Baznas RI di acara Media Briefing Peluncuran Program Mekdi Untuk Kemanusiaan dan Penyerahan Bantuan Kemanusiaan Palestina di McD Thamrin Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).
Foto: Dok Baznas RI
PT Rekso Nasional Food kolaborasi dengan Baznas RI di acara Media Briefing Peluncuran Program Mekdi Untuk Kemanusiaan dan Penyerahan Bantuan Kemanusiaan Palestina di McD Thamrin Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel hingga saat ini masih dilakukan. Sejak aksi boikot tersebut diserukan, sejumlah perusahaan makanan hingga ritel terdampak penurunan penjualan, salah satunya McDonalds. 

Pascaaksi tersebut, beberapa perusahaan terdampak berupaya untuk mengatasinya mulai dengan menggandeng tokoh agama hingga fasilitas sedekah untuk mensosialisikan ketidakterkaitan dengan Israel. Meskipun begitu, ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai tanpa upaya tersebut, gerakan boikot saat ini diprediksi akan mereda. 

Baca Juga

"Ya menurut saya kalau dari intensitas dan magnitudonya boikot ini makin lama sebetulnya makin kendur," kata Faisal kepada Republika, Jumat (9/2/2024). 

Dia menuturkan, aksi boikot yang berdampak terhadap sektor ritel dan lainnya itu ke depan bisa relatif berkurang. Sebab, kata dia, biasanya sentimennya terutama untuk kalangan yang umum. 

"Ya kecuali yang memang sangat fanatik mereka akan tetap bertahan kepada boikot tapi banyak juga sebetulnya sudah mulai mengendur. Apalagi dengan adanya genjatan senjata Israel-Gaza," ungkap Faisal. 

Sebelumnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PT Rekso Nasional Food pemegang waralaba McDonald’s di Indonesia mengumumkan kerja sama untuk membantu masyarakat untuk semakin mudah bersedekah. Seluruh restoran McDonald’s di Indonesia akan dipasangi poster berisi kode QR khusus yang memungkinkan masyarakat bersedekah untuk membantu sesama. 

"Siapa pun di bangsa ini yang mau memfasilitasi kebaikan, kedermawanan, pembayaran zakat infak sedekah itu pasti kami menyambut dengan baik karena pada prinsipnya Baznas bukan semangat mengumpulkan dana sedekah, tetapi ingin menjadikan sedekah berbagi kedermawanan ini menjadi bagian dari gaya hidup," kata Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, Senin (5/2/2024). 

Dia menjelaskan, pada awal kerja sama, program tersebut akan berlangsung dari 1-20 Februari 2024 dan ditujukan untuk membantu Palestina. Kerja sama tersebut juga menjadikan McDonald’s Indonesia sebagai restoran cepat saji pertama yang menjadi mitra penghimpun sedekah Baznas untuk membantu kemanusiaan. 

"Untuk kategori mitra perusahaan resto cepat saji, ini baru pertama dan mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh untuk restoran cepat saji lainnya karena bagi Baznas ada hadis yang mengatakan bahwa barang siapa yang memfasilitasi kebaikan itu, maka pahalanya sama dengan orang yang melakukan kebaikan tersebut dan itu semangat kita juga sebagai amil," jelas Rizaludin. 

McDonald’s Indonesia memperkenalkan program Mekdi untuk Kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan komunitas di Indonesia. Selain itu tidak menutup kemungkinan di luar negeri juga membutuhkan bantuanndari banyak pihak. 

Selain itu, McDonald’s Indonesia juga menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap kedua berupa seribu selimut untuk warga Palestina yang tengah menghadapi musim dingin. Bantuan kedua tersebut merupakan gabungan dari donasi perusahaan dan juga didukung oleh penggalangan dana karyawan PT Rekso Nasional Food yang dikumpulkan sejak 23 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh perwakilan PT Rekso Nasional Food kepada Pimpinan Baznas RI. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement