Jumat 09 Feb 2024 22:55 WIB

Enam Catatan Ibnu Batutah Selama Menjelajahi Palestina

Perjalanan Ibnu Batutah ke Palestina memuat banyaknya informasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Palestina dalam Catatan Perjalanan Ibnu Batutah
Foto: pxhere
Palestina dalam Catatan Perjalanan Ibnu Batutah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejarawan Maroko, Abdelhadi Tazi, menggambarkan perjalanan Ibnu Batutah ke berbagai belahan dunia. Perjalanan Ibnu Batutah memuat banyaknya informasi,  peristiwa, lokasi geografis, nama wilayah, makanan, minuman, adat istiadat, tradisi, budaya, kondisi politik, dan lainnya.

Dalam catatan perjalanan Ibnu Batutah, juga terdapat penggambarannya tentang Palestina. Ibnu Batutah memberikan catatan-catatan berisi gambaran rinci tentang bagaimana situasi Kota Gaza, Hebron, dan Kota Al Quds kala itu.

Baca Juga

Berikut ini catatan perjalanan Ibnu Batutah selama menjelajahi beberapa wilayah Palestina, sebagaimana tercantum dalam Tuhfat Al Nuzzar, sebuah buku karya Ibnu Batutah yang merekam perjalanannya.

1. Kota Gaza

Dalam Tuhfat Al-Nuzzar yang merupakan catatan perjalanannya, Ibnu Batutah mengabadikan apa yang dia lihat di banyak kota yang dilewati dan bangunan-bangunan selama menuju kota Al Quds. Al Quds adalah kota yang dilintasinya hingga dia mencapai kota Gaza.

Ibnu Batutah berkata tentang kota Gaza:

 "إلى مدينة غزة، وهي أول بلاد الشام مما يلي مصر، متسعة الأقطار كثيرة العمارة، حسنة الأسواق، بها المساجد العديدة، ولا سور عليها"

"Menuju Kota Gaza, ini adalah negara pertama di Syam setelah Mesir. Sangat luas dengan begitu banyaknya bangunan. Pasarnya bagus. Banyak masjid yang tidak ada dindingnya." (Tuhfat Al Nuzzar)

2. Hebron

Setelah dari Gaza, Ibnu Batutah bertolak menuju Hebron. Dia berkata:

"مدينة صغيرة المساحة، كبيرة المقدار، مشرقة الأنوار، حسنة المنظر، عجيبة المخبر، في بطن واد، ومسجدها أنيق الصنعة بديع الحسن، سامي الارتفاع، مبني بالصخر المنحوت"

"Ini sebuah kota kecil, dengan ukuran yang besar, terang-benderang dengan berbagai cahayanya, indah dilihat, lokasinya menakjubkan, ada di tengah lembah. Masjidnya dibuat dengan anggun, sungguh indah, tinggi, dibangun dari batu yang dipahat." (Tuhfat Al Nuzzar)

3. Turbah Luth (Tanah Nabi Luth)

Di kota Hebron, yang masih dinamai demikain hingga sekarang, Ibnu Batutah mengunjungi makam Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Lalu dia mengunjungi tempat tinggi di kota yang dikenal sebagai Turbah Luth yang menghadap ke Syam dan berisi makam Nabi Luth.

Di sekitar Turbah Luth ini, Ibnu Batutah melaksanakan sholat di sebuah masjid bernama Masjid Al Yaqin. Terkait Turbah Luth ini, Ibnu Batutah berkata:

"اليقين، وهو على تل مرتفع له نور وإشراق ليس لسواه، ولا يجاوره إلا دار واحدة يسكنها قيمه"

"(Masjid) Al Yaqin, berada di atas bukit tinggi yang memiliki cahaya dan pancaran cahaya yang tiada duanya. Hanya ada satu rumah di dekatnya yang dihuni oleh sejumlah penjaga."

4. Antara Hebron dan Al Quds

Ibnu Batutah juga menggambarkan apa saja yang dilihatnya selama melintasi antara kota Hebron dan Al Quds. Dia melewati Turbah Yunus (Tanah Nabi Yunus), sebuah masjid di desa, Kota Betlehem, kemudian kota Al Quds. Ibnu Batutah berkata:

"البلدة الكبيرة المنيفة بالصخر المنحوت"

"(Ini adalah) kota besar dan megah dengan bebatuan yang berukir."

5. Masjid Al Aqsa

Ibnu Batutah juga menjadi saksi yang melihat bagaimana Masjid Al Aqsa kala itu. Dia memberi gambaran yang penuh kekaguman. Terhadap Masjid Al Aqsa, Ibnu Batutah berkata:

"المساجد العجيبة الرائقة الفائقة الحسن، ليس على وجه الأرض مسجد أكبر منه (..) له أبواب كثيرة في جهاته الثلاث (..) والمسجد كله فضاء غير مسقف، إلا المسجد الأقصى فهو مسقف في النهاية من إحكام العمل وإتقان الصنعة، مموه بالذهب والأصبغة الرائقة"

"Masjid yang sungguh menakjubkan, megah dan terindah. Tidak ada masjid di muka bumi yang lebih besar dari ini. Memiliki banyak pintu di ketiga sisinya. Semua bagian masjid ini adalah ruangan tanpa atap, kecuali Masjid Al Aqsa yang memiliki atap, dilapisi dengan pengerjaan yang sangat teliti, disepuh dengan emas dan pewarna yang sangat indah."

6. Kubah Shakhrah

Ibnu Batutah juga memberikan gambaran tentang Kubah Shakhrah yang menandakan kekagumannya. Dia menyebut Kubah Shakhrah ini adalah bangunan paling menakjubkan, sempurna dan bentuknya lain daripada yang lain. Berdiri kokoh di tengah Masjid Al Aqsa. Seseorang bisa menaikinya melalui tangga marmer. Masjid ini memiliki empat pintu dan sekelilingnya dilengkapi marmer yang didesain dengan indah.

Ibnu Batutah memberi penjelasan yang cukup panjang tentang Kubah Shakhrah. Berikut tambahannya:

 وكذلك داخلها، وفي ظاهرها وباطنها من أنواع الزواقة ورايق الصنعة ما يعجز الواصف، وأكثر ذلك مغشى بالذهب، فهي تتلألأ نورا وتلمع لمعان البرق، يحار بصر متأملها في محاسنها، ويقصر لسان رائيها عن تمثيلها. وفي وسط القبة؛ الصخرة الكريمة (..) تحتها مغارة في مقدار بيت صغير (..) وعلى الصخرة شباكان إثنان محكما العمل يغلقان عليها"

"Begitu pula di dalamnya, baik eksterior maupun interiornya, terdapat berbagai jenis dekorasi dan pengerjaan yang sangat indah sehingga tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sebagian besar dilapisi dengan emas, berkilau dengan cahaya dan bersinar bagaikan kilat. Mata orang yang melihatnya akan dibuat takjub oleh keindahannya. Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili keindahannya. Di tengah kubah terdapat Batu berharga. Di bawahnya ada gua seukuran rumah kecil. Dan di atas Batu ada dua jendela indah yang menutupnya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement