Sabtu 10 Feb 2024 14:11 WIB

Mengenal Angpau Imlek dan Tips Mengaturnya Agar tak Cepat Habis

Pemberian angpau menjadi salah satu tradisi yang mewarnai perayaan Imlek.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Angpau Imlek (ilustrasi). Perayaan Imlek identik dengan bagi-bagi angpau kepada mereka yang lebih muda atau masih lajang.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Angpau Imlek (ilustrasi). Perayaan Imlek identik dengan bagi-bagi angpau kepada mereka yang lebih muda atau masih lajang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun Baru Imlek identik dengan bagi-bagi angpau. Amplop berisikan sejumlah uang tertentu ini umumnya diberikan kepada mereka yang masih lajang dari kerabat yang sudah menikah. 

Secara tradisional, amplop berwarna merah (hong/ang berarti merah, bao/pao berarti paket) dengan kaligrafi emas, karena warnanya melambangkan keberuntungan, ideal untuk tahun baru. Dikutip dari laman Life Style Asia, Sabtu (10/2/2024), dilihat dari sejarahnya bahwa China kuno memiliki tradisi memberikan koin untuk mengusir roh jahat sejak Dinasti Han. 

Baca Juga

Pada tahun-tahun berikutnya, kebiasaan memberi uang melibatkan memasukkan koin dengan benang merah atau menghadiahkannya dalam kantong berwarna merah. Sekarang sudah ada uang kertas dengan bungkusan yang masih berwarna merah dan mudah dibeli.

Siapa yang memberi dan siapa yang menerima?

Ada aturan sederhana “besar ke kecil” yang berarti “lebih tua ke lebih muda” dan “senior ke junior”. Umumnya, ini diberikan oleh mereka yang sudah menikah dan mempunyai otoritas lebih tinggi kepada mereka yang lebih muda dan lajang. Itu termasuk anak-anak, orang-orang terkasih yang belum menikah, dan mereka yang lebih muda. Ini juga mencakup pegawai seperti ART dan satpamuntuk menunjukan rada terima kasih kepada orang-orang di sekitar.

Kapan dan bagaimana memberikan angpau?

Angpau bisa diberikan pada awal Tahun Baru Imlek seperti tanggal 1 Februari tahun ini, dan ada waktu 15 hari hingga Festival Lentera Musim Semi pada 15 Februari. Sebaiknya tidak membuka amplop merah itu di depan orang yang memberikannya karena bisa dianggap tidak sopan.

BACA JUGA: Mitos Kue Keranjang Imlek, Benarkah untuk 'Tutup Mulut' Dewa Dapur Agar tak Bongkar Aib Keluarga?

Sering kali orang juga berharap tidak terlalu cepat menghabiskan uang angpau mereka. Berikut tips mengalokasikan angpau agar lebih optimal:

1. Tambahkan ke dana darurat

Cara mengalokasikan angpau agar tidak cepat habis bisa dengan menambahkannya ke dalam dana darurat. Sebagian dari angpau bisa ditabung untuk biaya tidak terduga. Dana darurat akan sangat membantu ketika seseorang mengalami hal-hal yang kurang diharapkan sehingga tidak perlu susah berutang ataupun kesulitan mencarinya karena sudah punya tabungan.

2. Membayar utang

Sebelum menghabiskan angpau, seseorang bisa mempertimbangkannya untuk menbayar utang. Setelah memasukkan sebagian uang angpau ke dana darurat, juga bisa menyisihkan angpau untuk membayar utang. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi pengeluaran bulanan. 

3. Investasi

Apabila masih ada sisa uang di dalam angpau, maka bisa berbelanja. Tetapi bisa mempertimbangkan untuk membeli barang yang bernilai uang atau investasi, bukan barang yang hanya berlandaskan keinginan. Salah contoh utamanya adalah dibelikan emas. Ini akan menjadi kegiatan yang konsumtif sekaligus investasi karena nilai emas terus meningkat dan bisa dijual kembali untuk membiayai pengeluaran saat dibutuhkan.

4. Beli salah satu barang dari daftar keinginan

Selain membeli barang yang bisa diinvestasikan, boleh saja membeli satu barang dari daftar keinginan. Beli satu barang yang sangat diperlukan dan ingin miliki, namun selama ini belum terbeli karena harganya. Selama item tersebut memiliki fungsi yang bagus, tidak masalah menggunakan angapau untuk membeli item ini. 

5. Disimpan

Salah satu cara efisien lainnya adalah menyimpan angpau. Kebiasaan menabung bisa menyelamatkan dari banyak hal, terutama dari masalah keuangan di masa depan. Tabungan bisa digunakan untuk suatu keperluan yang lebih besar nantinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement