REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis survei terbaru menjelang masa tenang Pilpres 2024. Median membagikan temuannya terkait elektabilitas partai peserta Pemilu 2024. Adapun data survei diambil pada 30 Januari-4 Februari 2024 dengan populasi survei seluruh warga yang memiliki hak suara.
Median memaparkan, elektabilitas parpol tertinggi adalah Gerindra dengan 20,4 persen. Disusul PDIP 19,2 persen, Golkar 10,0 persen, dan PKB 9,0 persen. Kemudian, disusul Nasdem 7,1 persen, PKS 5,8 persen, Demokrat 4,3 persen, dan PAN 4,2 persen.
Adapun dua partai non-Parlemen berpeluang lolos ke Senayan, yaitu PSI 4,2 persen dan Gelora 4,0 persen. "Ada dua partai berpotensi masuk Senayan, yaitu PSI dan Gelora. Dan ada partai Senayan yang berpotensi tersingkir yaitu PPP," kata peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurahman dalam paparan survei bertema 'Kursi Menuju Parlemen Dinamika Elektoral Pileg 2024' di Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Median menempatkan PPP di urutan 10 partai dengan elektabilitas hanya 1,6 persen. Dengan aturan parliamentary threshold 4 persen maka partai berlambang Ka'bah tersebut berpeluang meninggalkan Senayan.
Menurut Ade Irfan, PSI dan Gelora adalah dua partai baru yang berpotensi mendapatkan kursi di Senayan. Hal itu lantaran elektabilitasnya menjelang hari pencoblosan sudah 4 persen.
Dia memaparkan, kenaikan suara PSI karena faktor ketua umum Kaesang Pangarep yang diasosiasikan dengan Presiden Jokowi. Hal itu membuat pemilih Jokowi akhirnya mencoblos PSI.
Untuk Gelora, menurut Ade Irfan, karena partai yang dipimpin Anis Matta tersebut menawarkan program yang dibutuhkan rakyat. "Partai Gelora meningkat karena pemahaman terhadap janji dan program partai, seperti kuliah gratis, subsidi gizi bagi ibu hamil dan anak sekolah," ujar Ade Irfan.
Secara keseluruhan, Ade Irfan menyampaikan, pada Pileg 2024, partai yang diuntungkan adalah kadernya maju sebagai capres. Karena itu, Gerindra memiliki elektabilitas tinggi berkat status Prabowo selaku capres. Hal itu pula yang membuat Gerindra menggeser posisi PDIP dari urutan pertama.
Padahal, dalam survei Desember 2023, elektabilitas PDIP masih di atas Gerindra. "Ada faktor cottail effect (efek ekor jas) dari Prabowo yang membuat Partai Gerindra mengalami tren positif," kata Ade Irfan.