Sabtu 10 Feb 2024 17:03 WIB

Megawati Berjanji akan Gelar Pesta Besar di Solo Jika Ganjar-Mahfud Menang

Janji itu diucapkan Megawati saat Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani beri tanggapan apakah sambutan Megawati ditujukan untuk menyindir Jokowi atau tidak, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Ketua DPP PDIP Puan Maharani beri tanggapan apakah sambutan Megawati ditujukan untuk menyindir Jokowi atau tidak, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berjanji akan menggelar pesta besar jika pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang di Pilpres 2024. Hal itu Megawati diungkapkan dalam orasinya di hajatan rakyat kampanye terakhir pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

"Nanti Ibu datang lagi loh. Kalau (Ganjar-Mahfud) menang kita pesta besar, betul," kata Megawati.

Baca Juga

Megawati mengingatkan, program bantuan sosial (bansos) berasal dari rakyat yang tak boleh diklaim segelintir orang atau kelompok. Jangan sampai masyarakat memilih pemimpin karena diberikan bansos. 

"Ingat, jadi apa artinya? jangan kesemsem milih orang hanya dikasih bansos, hanya dikasih beras 10 kilo, langsung klenger," ujar Megawati dalam orasinya di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Anggaran untuk program bansos juga berasal dari negara yang dihimpun dari masyarakat. Namun, ia melihat ada praktik-praktik yang memanfaatkan kebijakan tersebut untuk kepentingan elektoral.

"Loh kok kesemsem hanya dikasih gitu, langsung milihnya yang ngasih beras itu, nanti kita pilih. Padahal pemilu ini hanyalah proses untuk mencari pemimpin yang benar, pemimpin yang benar," ujar Megawati.

Ia kemudian menyinggung kembali intimidasi kepada rakyat yang dilakukan oleh oknum aparat negara. Tegasnya, jangan memilih pemimpin yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Terakhir, ia menjelaskan Indonesia adalah negara demokratis yang sudah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa. Tujuan pemilu yang pertama kali digelar pada 1955 juga memiliki tujuan utama untuk menghadirkan negara yang adil dan sejahtera untuk rakyatnya.

"Kalau menang kita pesta besar, betul, merdeka, merdeka, merdeka! Menang, menang, menang! Satu putaran," ujar

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement