Sabtu 10 Feb 2024 20:37 WIB

Tak Hanya Halal, Makanan yang Dikonsumsi Muslim Juga Harus Thayyib, Apa Itu?

Makanan yang dikonsumsi umat Islam harus halal dan thayyib.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Logo halal (ilustrasi). Makanan yang dikonsumsi umat Islam harus halal dan thayyib.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo halal (ilustrasi). Makanan yang dikonsumsi umat Islam harus halal dan thayyib.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain halal, makanan yang dikonsumsi umat Islam juga harus thayyib. Makanan yang halal dan thayyib sangat penting, baik untuk duniawi maupun ukhrawi. Apa perbedaan antara istilah keduanya?

Halal adalah lawan dari kata haram, yang berasal dari kata hiil artinya terlepas, terbebas, lawan dari kata aqdun yang berarti terikat. Artinya barang atau makanan yang halal adalah makanan yang bebas dan boleh dikomsumsi baik dari segi zatnya maupun prosesnya.

Baca Juga

"Makanan yang halal dan baik belum tentu bermanfaat bahkan mendatangkan mudharat jika dikomsumsi bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit yang kontas dengan makan tersebut," demikian dikutip dari laman MUI, Sabtu (10/2/2024).

Ada setidaknya 10 jenis makanan yang diharamkan dalam Islam. Hal itu sebagaimana dikutip dari buku Fiqih Sunnah Wanita karya Abu Malik Kamal seperti bangkai, daging babi, darah yang mengalir dan lainnya.

Sementara thayyib mengandung arti baik, berkualitas, dan bermanfaat, tetapi istilah thayyib dalam perkara makanan bersifat subyektif dan relatif. Ada makanan yang secara zatnya baik dan berkualitas tetapi tidak bermanfaat bagi seseorang yang memiliki penyakit tertentu seperti kolestrol, diabetes melitus. Atau bisa menimbulkan gangguan pencernaan, gangguan jatung, ginjal, gangguan organ tubuh tertentu, hipertensi dan lainnya. Misalnya, daging olahan, tinggi larbohidrat, lemak jenuh, tinggi gula, secara zat adalah halal, tetapi tidak disarankan dari segi medis untuk penderita diabetes atau kolesterol.

Alangkah baiknya jika makanan golongan tidak thayyib tersebut dihindari. Sebab ada pilihan lebih baik untuk penderita penyakit terkait seperti sayur dan buah yang kaya akan serat (brokoli, terung, ubi, pir, stroberi, apel) dan sebagainya.

Anjuran mengomsumsi makanan yang halal dan thayyib tertuang dalam berbagai ayat Alquran. 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨ اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ١٦٩

“Hai sekalialian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti Langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Sesungguhnya syaitan itu hanya berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui". (QS al-Baqarah: 168-169).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement