REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hind Rajab, bocah Palestina berusia 6 tahun, tewas dalam serangan tentara penjajah Israel. Kerabat menemukan jenazah Hind Rajab yang saat itu sempat memohon kepada tim penyelamat untuk mengirimkan bantuan setelah ia dan keluarganya terjebak dalam serangan tembakan pasukan zionis apartheid Israel di Jalur Gaza.
‘’Jenazah seorang gadis Palestina berusia enam tahun, yang hilang selama 12 hari setelah tank Israel menargetkan mobil keluarga mereka di Gaza, telah ditemukan bersama dengan jenazah dua petugas medis (PRCS) yang dikirim untuk mencari mereka,’’ sebut laporan Aljazeera.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan keluarga Hind Rajab mengonfirmasi pada Sabtu (10/2/2024) bahwa ketujuh orang di dalam mobil tersebut tewas. Dua anggota PRCS yang ingin datang menolong, Yusuf Zeino dan Ahmed Al Madhoun, juga tewas dalam serangan Israel terhadap warga sipil di Kota Gaza.
‘’Penjajah Israel sengaja menargetkan ambulans setibanya di lokasi kejadian, di mana ambulans tersebut ditemukan hanya beberapa meter dari kendaraan berisi bocah Hind yang terperangkap,” kata pernyataan PRCS.
“Meskipun sudah ada koordinasi sebelumnya untuk memungkinkan ambulans mencapai lokasi untuk menyelamatkan anak tersebut, penjajah sengaja menargetkan kru ambulans Bulan Sabit Merah Palestina.”
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan anggota keluarga menemukan jenazah Hind bersama paman dan bibinya serta ketiga anak mereka di dekat bundaran di pinggiran kota Tal al-Hawa. Paman Hind lainnya, Sameeh Hamadeh, mengatakan mobil itu dipenuhi lubang peluru.
Awal bulan ini, PRCS menerbitkan file audio di mana Hind terdengar memohon melalui telepon dengan anggota tim penyelamat. Semua anggota keluarganya diyakini telah dibunuh sehingga meninggalkan Hinda dalam ketakutan di dalam mobil bersama mayat orang-orang yang dicintainya.
“Saya sangat takut, tolong segera datang. Tolong telepon seseorang untuk datang dan membawa saya,’’ ujar Hind terdengar menangis putus asa dalam panggilan yang menurut PRCS berlangsung selama tiga jam dalam upaya menenangkan anak yang ketakutan itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Arab tak lama setelah keluarga itu menjadi sasaran, ibu Hind mengatakan dia berhasil berbicara dengannya dan sepupunya, Layan Hamadeh (15 tahun), yang berada bersama Hind di dalam mobil.
“Mereka menembaki kami. Tanknya ada di sebelah kami,’’ kata Layan dalam rekaman yang dirilis saat itu. Kemudian terdengar rentetan tembakan, disusul teriakan, sebelum percakapan terputus.
Penderitaan Hind yang terungkap dalam klip audio yang mengerikan itu menggarisbawahi kondisi yang tidak memungkinkan bagi warga sipil dalam menghadapi serangan genosida Israel. Pasukan Israel telah membunuh hampir 28.000 orang --kebanyakan wanita dan anak-anak-- sejak 7 Oktober ketika pejuang Hamas menyerang pasukan Israel.