Ahad 11 Feb 2024 12:43 WIB

Banjir Dukungan Usai Didiagnosis Kanker, Raja Charles III Merasa Terhibur dan Termotivasi

Raja Charles lega diagnosis kankernya tingkatkan kesadaran masyarakat.

Red: Reiny Dwinanda
Raja Charles III didiagnosis kanker. Raja Inggris itu disebut menjalani perawatan dengan mental positif.
Foto: REUTERS/Dan Kitwood
Raja Charles III didiagnosis kanker. Raja Inggris itu disebut menjalani perawatan dengan mental positif.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Raja Charles III mengungkapkan rasa syukurnya atas banyaknya pesan dukungan dan doa yang diberikan untuknya usai dididagnosis mengidap kanker. Pernyataan perdananya mengenai penyakit yang tengah dideritanya itu disampaikan Raja Charles III melalui keterangan resmi yang diunggah laman resmi kerjaan Inggris pada Sabtu (10/2/2024) waktu setempat.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas banyak pesan dukungan dan harapan baik yang saya terima dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang diketahui semua orang yang terkena kanker, pemikiran baik seperti itu merupakan penghiburan dan dorongan terbesar," katanya.

Baca Juga

Raja Charles turut mengungkapkan bahwa diagonosisnya bisa membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kanker yang dideritanya. Ia juga menyampaikan rasa kagumnya semakin bertambah kepada organisasi yang mendedikasikan diri membantu pasien kanker.

"Saya juga merasa lega mendengar bagaimana berbagi diagnosis saya telah membantu meningkatkan pemahaman masyarakat dan menyoroti pekerjaan semua organisasi yang mendukung pasien kanker dan keluarga mereka di Inggris dan dunia yang lebih luas Kekaguman seumur hidup saya atas kepedulian dan dedikasi mereka yang tak kenal lelah semakin besar berkat pengalaman pribadi saya," ucapnya.

Istana Buckingham pada Senin (5/2/2024) mengumumkan bahwa Raja Inggris Charles III didiagnosis menderita kanker dan telah mulai menjalani perawatan. Diagnosis tersebut muncul tak lama setelah raja berusia 75 tahun itu dirawat karena pembesaran prostat.

"Yang Mulia telah dirawat karena pembesaran prostat jinak. Selama intervensi inilah masalah terpisah yang menjadi perhatian dicatat dan kemudian didiagnosis sebagai bentuk kanker," kata juru bicara istana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement