Ahad 11 Feb 2024 15:16 WIB

Unggah Foto Kopi Starbucks, Penyanyi Indie Korea Rad Museum Blokir Fans yang Pro Palestina

Rad Museum membagikan foto cangkir Starbucks di Instagram-nya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi alternatif/indie asal Korea Selatan, Rad Museum. Unggahan Rad tentang Starbucks menuai protes dari penggemar.
Foto: Dok Instagram/radmuseum
Penyanyi alternatif/indie asal Korea Selatan, Rad Museum. Unggahan Rad tentang Starbucks menuai protes dari penggemar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Jumat (9/2/2024) lalu, penyanyi alternatif/indie asal Korea Selatan, Rad Museum membagikan Instagram Story yang menampilkan dirinya memegang cangkir Starbucks. Dia menunjukkan isinya ke arah kamera.

Hal itu mengundang reaksi penggemar yang pro Palestina. Hanya saja, seruan tersebut mendapat sambutan negatif dari Rad.

Baca Juga

Penggemar mendapati akunnya diblokir langsung oleh Rad. Seorang penggemar menceritakan bahwa ia mengirimi Rad pesan agar tidak mengunggah brand seperti Starbucks dan McDonald’s yang masuk dalam daftar boikot di tengah genosida yang tengah berlangsung oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

Lalu, penggemar tersebut memberi tahunya tentang beberapa informasi latar belakang mengapa dia diminta untuk melakukannya.

 

"Hyung (Bro), aku mencintaimu dan sangat menghormatimu sebagai seorang artis. Tapi tolong jangan unggah (hal seperti ini), karena Starbucks dan McDonald’s mendukung genosida. Lebih baik jangan mengunggah tentang merek-merek ini, jadi saya harap Anda mengerti," tulis seorang fans.

Penggemar itu kemudian mengatakan bahwa Rad Museum memblokirnya. Ia memperlihatkan tangkapan layar akun artis yang sekarang tampak kosong, seperti halnya ketika seseorang telah diblokir.

Penggemar lain juga melaporkan bahwa Rad Museum memblokirnya. Itu terjadi karena mereka mengirimkan pesan yang memintanya  untuk tidak mempromosikan Starbucks meskipun itu secara tidak sengaja.

Rad Museum justru merespons negatif dengan mengunggah dua Instagram Stories yang telah dihapus. Pertama, ia memberi tahu pengikutnya untuk tidak memaksakan pendapat kepada dirinya, dan tidak membuat perbandingan dengan orang-orang yang mengonsumsi dan menggunakan produk hewani.

Kedua adalah versi pendek dari cerita pertama dan menyertakan pesan untuk berhenti mengikutinya, jika para pengikutnya tidak ingin melihat kontennya. "Jangan memaksakan pendapatmu padaku. Saya hanya akan makan apa pun yang saya mau, entah saya minum kopi Starbucks atau yang lainnya," kata dia.

"Tidakkah Anda merasa bersalah dengan daging yang Anda makan? Tidakkah Anda merasa bersalah dengan bahan kulit yang Anda kenakan? Jangan usil, jaga dirimu dan keluargamu saja. Diam saja dan berhenti mengikuti saya jika Anda tidak ingin melihat Instagram saya," kata dia lagi mengakhiri unggahan Story pertamanya.

"Jangan beri tahu orang lain apa yang harus dilakukan dan tolong jangan memaksakan pendapatmu padaku. Diam saja dan berhenti mengikuti saya jika Anda tidak ingin melihat Instagram saya (emoji jari tengah)," kata dia lagi pada Story keduanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement