REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memprotes penurunan peringkat kredit Israel oleh lembaga pemeringkat Moody's. Menurutnya, keputusan Moody's menurunkan peringkat surat utang Israel akibat perang Gaza tidak didasarkan pada alasan ekonomi yang masuk akal.
“Perekonomian Israel kuat dalam segala hal. Ia mampu mempertahankan semua upaya perang, di garis depan dan dalam negeri, sampai, dengan pertolongan Tuhan, kemenangan tercapai,” kata Smotrich seperti dikutip dari Zawya, Ahad (11/2/2024).
Mengacu risiko politik dan fiskal yang signifikan bagi Israel akibat perangnya dengan Hamas yang berlangsung sejak Oktober 2023, Moody's memangkas peringkat negara tersebut menjadi "A2". Angka itu masih lima tingkat di atas peringkat layak investasi.
Sementara, prospek kreditnya tetap negatif, yang berarti penurunan peringkat lebih lanjut mungkin terjadi.
Moody's memperkirakan beban utang Israel akan “lebih tinggi secara material” dibandingkan perkiraan sebelum konflik dan belanja pertahanan menjadi hampir dua kali lipat tingkat tahun 2022 pada akhir tahun ini dalam skenario terendah.