Senin 12 Feb 2024 08:29 WIB

Rektor UIN Palembang: Pemilu Bisa Naikkan Derajat Semangat Persaudaraan

Menyukseskan pemilu menjadi keharusan bagi seluruh warga Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu. (ilustrasi)
Foto: Republika/mgrol100
Pemilu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Nyayu Khodijah mengatakan, momentum Pemilu 2024 bisa menaikkan derajat semangat persaudaraan. Memasuki masa tenang Pemilu 2024, dia pun mengimbau masyarakat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk merenung, serta memastikan agar pilihannya bisa menjadi sumbangsih positif bagi kehidupan bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan.

Dia menjelaskan, Tuhan selalu menyiapkan momentum bagi bangsa Indonesia untuk berbenah. "Lewat Pemilu kita bisa menaikkan derajat semangat persaudaraan. Semangat ini bisa dijadikan tonggak bagi terciptanya pemilu yang aman dan damai," ujar Prof Nyahu dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (12/2/2024). 

Baca Juga

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Menurut Prof Nyayu, Pemilu merupakan momentum penting yang menentukan masa depan bangsa Indonesia lima tahun mendatang.

Karena itu, menurut dia, menyukseskan pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab segelintir orang, tetapi sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia. 

Lebih dari itu, jelas dia, Pemilu merupakan momentum yang sangat penting bagi rakyat Indonesia karena dengan adanya pemilu masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin negara secara sah. Keterlibatan masyarakat dalam pemilu merupakan faktor penting dalam keberlangsungan demokrasi. 

"Oleh karena itu, menggunakan hak pilih dengan baik dan benar menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih baik. Perbedaan pilihan adalah hal wajar dalam dinamika demokrasi, perbedaan bukan sebagai alasan untuk melahirkan perpecahan. Oleh sebab itu, sikap damai dan toleran harus terbangun dalam diri setiap warga negara," jelas dia.

Prof Nyayu mengatakan, nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan harus menjadi tonggak utama dalam pelaksaan pemilu guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu nilai kemanusian dan persaudaraan adalah tidak mengintimidasi dan memberi rasa nyaman kepada orang lain. 

Dalam hal memberi kenyamanan kepada orang lain, tambah Prof Nyayu, KH Husein Muhammad dalam bukunya "Sang Zahid Mengarungi Sufisme Gusdur" mengutip pendapat salah seorang sufi yang bernama Abi Sa’id bin Abi al-Khair yang mengungkapan bahwa tidak ada jalan yang terpendek, terbaik dan tercepat menuju Allah selain nemberi rasa nyaman pada orang lain.

Sebagai informasi, dalam sejarah kepemimpinan Rektor UIN Raden Fatah, Prof Nyayu adalah perempuan pertama yang menduduki jabatan itu. Di dunia pendidikan, ia tidak hanya sebagai guru besar sekaligus rektor di Universitas Raden Fatah, tapi juga aktif menuangkan pemikirannya dalam beberapa jurnal dan buku khususnya yang berkaitan dengan kajian ilmu psikologi dan pendidikan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement