REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengungkapkan dua hal yang dilakukan pasangan calon nomor urut 3 itu selama masa tenang. Ganjar Pranowo-Mahfud MD dijelaskannya berdoa dan merenungkan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada mereka.
"Doa, kemudian merenungkan seluruh aspirasi rakyat. Karena ketika kampanye, kenapa kami sebut hajatan itu kan harapan jutaan rakyat, banyak yang menuliskan harapan harapannya kepada Pak Ganjar," ujar Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Ahad (11/2/2024).
Mahfud juga dijelaskannya tengah melaksanakan ibadah umrah selama masa tenang. Empat partai politik pengusung Ganjar-Mahfud juga berdoa agar pemilihan umum (Pemilu) 2024 dapat berjalan dengan adil dan netral.
"Sehingga kemudian kami juga berdoa di seluruh kantor-kantor partai juga berdoa, untuk memohon agar pemilu bisa berjalan dengan damai, dan ada kekuatan kebenaran. Sehingga seluruh rakyat bisa bergerak tanpa intimidasi," ujar Hasto.
Dalam kampanye akbar terakhir di Semarang, Mahfud menyampaikan sebuah maklumat. Maklumat tersebut dibuka dengan dua kegelisahan masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Dua kegelisahan tersebut adalah hadirnya tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi.
"Demokrasi Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya. Suara rakyat sebagai roh demokrasi nyaris tak terdengar ke telinga elite penguasa," ujar Mahfud membacakan maklumatnya, Sabtu (10/2/2024).
Menurutnya, elite Indonesia saat ini berdiam dalam tembok peredam yang kedap suara rakyat. Penguasa dan perangkat kekuasaan saat ini menjadi bebal dan membuat demokrasi Indonesia menuju ke arah kegelapan karena korupsi yang semakin marak terjadi.
"Hukum disalahgunakan dan terakhir, konstitusi dipermainkan. Akibatnya apa? Rakyat ekonominya semakin susah, kehidupan wong cilik semakin sulit, ironisnya kartel ekonomi makin menggurita," ujar Mahfud.
Selanjutnya, pasangan calon nomor urut 3 itu mendapatkan banyak cerita tentang akses kesehatan tidak merata. Kemudian, lapangan pekerjaan semakin sulit, akses pendidikan tak terjangkau, hingga harga bahan pokok yang terus melambung.
"Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang, ya sekarang. Kita tabrak! Kita seruduk! Kita tabrak dan seruduk semua halangan yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia ini," ujar Mahfud.