REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia baru saja mengalami bulan Januari terpanas yang pernah tercatat, menandai periode 12 bulan pertama di mana suhu rata-rata lebih dari 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri. Hal ini mengacu pada hasil analisis badan pemantau perubahan iklim Uni Eropa.
Tahun 2023 merupakan tahun terpanas di planet ini dalam catatan global sejak tahun 1850, karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan El Nino -pola cuaca yang menghangatkan permukaan air di Samudra Pasifik bagian timur- mendorong suhu menjadi lebih panas.
"Ini adalah tonggak sejarah yang signifikan untuk melihat suhu rata-rata global pada periode 12 bulan melebihi 1,5 derajat Celsius di atas suhu pra-industri, untuk pertama kalinya," kata Matt Patterson, fisikawan atmosfer di University of Oxford, dilansir Reuters, Senin (12/2/2024).
Januari terpanas sebelumnya terjadi pada tahun 2020, menurut catatan Copernicus Climate Change Service (C3S) yang berasal dari tahun 1950.