REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta korban banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dibuatkan tenda terpusat. Tenda tersebut lebih manusiawi untuk menampung mereka yang masih tersebar di titik-titik kecil tenda terpal.
"BNPB juga sudah memberikan aneka bantuan, mulai dari makanan, tempat tinggal, tenda besar, tenda keluarga, generator set, perahu, hingga pompa, termasuk operasional untuk TNI/Polri," ujarnya didampingi Bupati Demak Eisti'anah ditemui setelah meninjau lokasi tanggul jebol Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, di Demak, Senin (12/2/2024).
Ia mengungkapkan 21 ribu pengungsi akan dipenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk saat ini sudah tidak ada lagi warga yang harus dievakuasi. Ketinggian banjir masih cukup dalam, rata-rata air hampir menyentuh atap rumah warga.
Sebelumnya, memang ada warga yang bertahan di lantai dua rumah. Namun, akhirnya mereka kembali ke pengungsian.
Upaya penanganan banjir juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan memperbaiki tanggul yang jebol. "Setelah tanggul tertutup, tinggal memikirkan genangan banjir untuk disedot dan dibuang ke Sungai Wulan," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Bupati Demak Eisti'anah, kata dia, banjir di Kecamatan Karanganyar ini cukup besar dan terjadi setelah beberapa tahun yang lalu tidak pernah terjadi.
"Mudah-mudahan adanya kerja sama semua pihak, hingga anggota DPR RI juga turun, termasuk pemda, hingga TNI/Polri juga bekerja banjir ini bisa diatasi," ujarnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie, Bupati Demak Eisti'anah, serta jajaran meninjau perbaikan tanggul kiri Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak menggunakan perahu karet.