Senin 12 Feb 2024 21:16 WIB

Korban Banjir Demak akan Dibuatkan Tenda Pengungsian Terpusat

Akibat tanggul jebol, ketinggian air hampir menyentuh atap rumah warga.

Sejumlah warga korban banjir memilih pakaian di tempat pengungsian posko Terminal Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Berbagai bantuan logistik berupa sembako, popok, susu bayi, makanan dan minuman anak, selimut dan obat-obatan hingga pakaian baru layak pakai sudah disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian untuk membantu warga terdampak banjir di Demak.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga korban banjir memilih pakaian di tempat pengungsian posko Terminal Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Berbagai bantuan logistik berupa sembako, popok, susu bayi, makanan dan minuman anak, selimut dan obat-obatan hingga pakaian baru layak pakai sudah disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian untuk membantu warga terdampak banjir di Demak.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta korban banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dibuatkan tenda terpusat. Tenda tersebut lebih manusiawi untuk menampung mereka yang masih tersebar di titik-titik kecil tenda terpal.

"BNPB juga sudah memberikan aneka bantuan, mulai dari makanan, tempat tinggal, tenda besar, tenda keluarga, generator set, perahu, hingga pompa, termasuk operasional untuk TNI/Polri," ujarnya didampingi Bupati Demak Eisti'anah ditemui setelah meninjau lokasi tanggul jebol Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, di Demak, Senin (12/2/2024).

Baca Juga

Ia mengungkapkan 21 ribu pengungsi akan dipenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk saat ini sudah tidak ada lagi warga yang harus dievakuasi. Ketinggian banjir masih cukup dalam, rata-rata air hampir menyentuh atap rumah warga.

Sebelumnya, memang ada warga yang bertahan di lantai dua rumah. Namun, akhirnya mereka kembali ke pengungsian.

Upaya penanganan banjir juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan memperbaiki tanggul yang jebol. "Setelah tanggul tertutup, tinggal memikirkan genangan banjir untuk disedot dan dibuang ke Sungai Wulan," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari Bupati Demak Eisti'anah, ​​​​kata dia, banjir di Kecamatan Karanganyar ini cukup besar dan terjadi setelah beberapa tahun yang lalu tidak pernah terjadi.

"Mudah-mudahan adanya kerja sama semua pihak, hingga anggota DPR RI juga turun, termasuk pemda, hingga TNI/Polri juga bekerja banjir ini bisa diatasi," ujarnya.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie, Bupati Demak Eisti'anah, serta jajaran meninjau perbaikan tanggul kiri Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak menggunakan perahu karet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement