REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan waktu paparan layar (screen time) menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar, yaitu ketegangan mata digital. Waktu layar sudah menjadi bagian sehari-hari, baik untuk bekerja menggunakan komputer, berselancar media sosial di ponsel pintar, atau menikmati acara favorit di tablet.
Waktu yang dihabiskan di depan layar semakin meningkat. Dalam wawancara dengan Hindustan Times Lifestyle, Dr Rishi Raj Borah, Country Director - India di Orbis, menjelaskan tentang ketegangan mata digital. Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom penglihatan komputer, mencakup serangkaian masalah terkait mata dan penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan perangkat digital yang berkepanjangan.
"Hal itu seperti seperti sakit kepala, kelelahan mata, penglihatan kabur dan mata kering. Ketika ketergantungan pada layar terus meningkat, mengadopsi strategi untuk mengelola dan meminimalkan dampak ketegangan mata digital terhadap kesejahteraan kita secara keseluruhan menjadi sangat penting," kata Dr Rishi Raj Borah, dikutip Senin (12/2/2024).
Berikut tips untuk mengelola dampak waktu pemakaian perangkat.
1. Aturan 20-20-20
Saat bekerja di desktop, pastikan layar setinggi mata, sekitar satu lengan jauhnya, dan Anda duduk di kursi yang nyaman serta tertopang dengan baik. Paparan layar dalam waktu lama tanpa jeda merupakan penyebab utama ketegangan mata digital.
Aturan 20-20-20 terbukti sangat berpengaruh dalam mengurangi ketegangan ini. Cara ini adalah beristirahat selama 20 detik pada 20 menit penggunaan layar dan lihatlah sesuatu yang berjarak 20 kaki.
Melakukan kebiasaan sederhana ini ke dalam rutinitas dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan menjaga mata tetap segar. Hal ini juga bisa dilakukan dengan mengatur pengatur waktu atau menggunakan aplikasi yang mengingatkan untuk beristirahat secara teratur, guna memastikan mata mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Kecerahan layar memainkan....