Selasa 13 Feb 2024 11:40 WIB

Nusron Wahid Imbau Pemilih tidak Terpancing Provokasi dan Ikut Mengawal Suara Besok

TKN berfokus pada pengawalan suara agar tidak terjadi kecurangan

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.
Foto: Republika/Febryan A
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid menghimbau para pemilih untuk tidak terpancing dengan provokasi dan berbagai narasi negatif yang beredar selama masa tenang Pemilu. Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawal suara di TPS masing-masing agar Pemilu jauh dari kecurangan. 

“Prabowo Gibran sangat menghargai masa tenang. Masa ini seharusnya penuh kedamaian dan jauh dengan kebisingan politik. Saya mengimbau masyarakat tidak terpancing atas provokasi dari mereka yang tak mau menghargai masa tenang.” himbau Nusron Wahid di Media Center Prabowo Gibran, Selasa (13/02/2024). 

Nusron menekankan bahwa masa tenang seharusnya menjadi masa transisi dari keriuhan kampanye dengan pengembalian mandat ke tangan rakyat. 

“Kampanye sudah selesai, sekarang mandat dan kedaulatan sudah ada di tangan rakyat. Dan itu akan ditunaikan besok, jadi kita doakan saja. Semoga proses Pemilu kita damai dan mendapatkan pemimpin terbaik.” ujarnya. 

Pihak TKN sendiri, lanjut Nusron, akan berfokus pada pengawalan suara agar tidak terjadi kecurangan dari proses pemungutan, penghitungan sampai rekapitulasi suara. 

“Kita berfokus pada pengawalan kemenangan. Saya menginstruksikan TKD dan organ relawan di seluruh Indonesia untuk bergerak semuanya; ajak pemilih ke TPS dan fokus pada pengawalan suara di tiap proses. Mulai dari pemungutan, penghitungan, dan semua proses rekapitulasi. Jangan sampai ada satu pun yang dicurangi dan tidak nyoblos,” tegasnya. 

Nusron Wahid kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam proses itu. 

“Mari kita ikut menjaga suara, minimal jaga masing-masing TPS tempat tinggal kita. Jaga TPS sampai malam, sampai perhitungan semua suara selesai.” himbaunya.

“Jika ada pelanggaran dan dugaan kecurangan, silahkan dokumentasikan dan laporkan kepada pihak yang berwenang. Insya Allah jika semua masyarakat terlibat Pemilu kita berjalan damai dan mendapat pemimpin yang berkah,” pungkas Nusron.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement