Selasa 13 Feb 2024 12:48 WIB

Teleskop Luar Angkasa James Webb Melacak Sejarah Galaksi Tepat Setelah Big Bang

Galaksi bermassa rendah diperkirakan mendominasi alam semesta awal.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Wolf–Lundmark–Melotte seperti yang terlihat oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer (kiri) pemandangan galaksi yang lebih baik yang terlihat oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (kanan).
Foto: NASA/ESA
Wolf–Lundmark–Melotte seperti yang terlihat oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer (kiri) pemandangan galaksi yang lebih baik yang terlihat oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk memetakan sejarah bintang-bintang di galaksi kerdil bermassa rendah yang menyerupai galaksi-galaksi yang mengisi alam semesta awal. Penelitian ini dapat membantu lebih memahami bagaimana laju pembentukan bintang telah berubah selama 13 miliar tahun terakhir sejak waktu dimulai. 

Dilansir Space, Selasa (13/2/2024), tim tersebut, dipimpin oleh astronom Rutgers University-New Brunswick, Kristen McQuinn, memperbesar galaksi Wolf-Lundmark-Melotte (WLM) dengan JWST untuk mendapatkan gambaran paling akurat dari alam terisolasi di kosmos ini. 

Baca Juga

Sebagai tetangga Bima Sakti, WLM berada di tepi kelompok lokal galaksi kita yang berjarak sekitar tiga juta tahun cahaya. Ia aktif membentuk bintang-bintang, dan juga menampung bintang-bintang kuno yang diyakini terbentuk sekitar 13 miliar tahun yang lalu, hanya sekitar 800 juta tahun setelah Big Bang terjadi. 

Karena galaksi-galaksi bermassa rendah seperti ini diperkirakan mendominasi alam semesta awal, galaksi-galaksi ini merupakan representasi yang sangat baik bagi para peneliti seperti McQuinn yang ingin mempelajari laju pembentukan bintang awal. 

“Dengan melihat secara mendalam dan melihat dengan jelas, kita mampu, secara efektif, kembali ke masa lalu,” kata McQuinn. “Pada dasarnya Anda melakukan semacam penggalian arkeologi untuk menemukan bintang-bintang bermassa sangat rendah yang terbentuk pada awal sejarah alam semesta.” 

Kekuatan pengamatan JWST akhirnya memungkinkan para astronom untuk memperbesar galaksi-galaksi redup ini dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. 

Galaksi-galaksi bermassa rendah seperti WLM berbentuk samar dan tersebar luas di langit, merupakan mayoritas galaksi di kelompok lokal Bima Sakti. Namun, WLM memiliki posisi istimewa dalam kelompok lokal yang berbentuk halter, karena keberadaannya di tepi kumpulan ini telah membuatnya tetap terisolasi dan mencegah pengaruh gravitasi galaksi lain merusak populasi bintangnya. 

Ditambah fakta bahwa sistem ini....

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement