Selasa 13 Feb 2024 15:51 WIB

Pentagon: AS tidak Ingin Melihat Ada Penderitaan Lagi di Gaza

AS meminta Israel mempertimbangkan keselamatan warga sipil dalam operasi mereka.

Juru bicara Pentagon Brigadir Angkatan Udara AS. Jenderal Patrick Ryder mengemukakan AS secara aktif berkomunikasi dengan mitra Israel mereka tentang pentingnya mempertimbangkan keselamatan sipil.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Juru bicara Pentagon Brigadir Angkatan Udara AS. Jenderal Patrick Ryder mengemukakan AS secara aktif berkomunikasi dengan mitra Israel mereka tentang pentingnya mempertimbangkan keselamatan sipil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS), pada Senin (12/2/2024), menyampaikan keprihatinannya atas penderitaan warga di Jalur Gaza saat Israel melanjutkan serangannya ke wilayah kantong tersebut.

"Kami tentu tidak ingin melihat penderitaan lebih lanjut, penderitaan warga di Gaza," kata juru bicara Pentagon (Departemen Pertahanan AS) Mayor Jenderal Pat Ryder kepada wartawan.

Baca Juga

Ryder mengemukakan AS secara aktif berkomunikasi dengan mitra Israel mereka tentang pentingnya mempertimbangkan keselamatan warga sipil dalam rencana dan pelaksanaan operasi mereka. Pernyataannya itu disampaikan ketika tentara Israel berencana meluncurkan serangan darat ke Kota Rafah di Gaza selatan, yang menampung lebih dari 1 juta orang yang mencari perlindungan dari perang, untuk mengalahkan apa yang disebut Tel Aviv sebagai "batalion Hamas" yang tersisa.

Serangan yang direncanakan itu telah memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan. "Ketika menyangkut korban sipil, seperti yang sering Anda dengar dari yang saya katakan, kami tidak ingin melihat korban sipil atau warga sipil tak berdosa tewas, baik mereka warga Palestina atau Israel. Dan itu akan terus menjadi pandangan kami ke depannya," kata Ryder.

Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina, menewaskan sedikitnya 28.340 orang dan melukai 67.984 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel juga diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur wilayah kantong tersebut mengalami kerusakan atau kehancuran, menurut PBB.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement