Selasa 13 Feb 2024 17:06 WIB

Jaga Harga Gabah, Bulog Pastikan Kelola Beras Impor

Menurut Erick, jumlah stok tersebut akan semakin kuat untuk memenuhi kebutuhan.

Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, penugasan impor beras oleh pemerintah akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan harga gabah di petani.

"Izin impor beras kepada Bulog ini berlaku sepanjang tahun. Jadi, akan kami kelola dengan baik agar tidak mempengaruhi harga petani saat panen raya nanti dan juga tetap menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen," kata Bayu dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (13/2/2024).

Baca Juga

Bayu menyampaikan bahwa izin impor beras yang diberikan kepada Bulog, yang berlaku sepanjang tahun akan dikelola dengan sebaik mungkin sehingga tidak akan berdampak negatif terhadap harga gabah di kalangan petani, terutama saat musim panen raya.

Menurut Bayu, dengan upaya dan beberapa program yang dilakukan pemerintah melalui Bulog seperti penyaluran Bantuan Pangan Beras dan penyaluran beras SPHP,  pemerintah optimis bisa meredam gejolak harga yang disebabkan oleh siklus panen dalam negeri.

“Kondisi geopolitik dunia juga menyebabkan harga beras dunia mengalami kenaikan,” katanya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

“Stok beras Bulog saat ini ada sebanyak 1,2 juta ton kemudian masih ada stok dalam perjalanan sebanyak 500 ribu ton serta masih ada kuota penugasan pengadaan impor dari pemerintah,” kata Erick.

Menurut Erick, jumlah stok tersebut akan semakin kuat untuk memenuhi kebutuhan penyaluran guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Erick juga mengemukakan Bulog sudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebesar 220 ribu ton dari awal 2024 dan mulai hari ini akan menggelontorkan lagi sebanyak 250 ribu ton.

"Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Buloh sebanyak 250 ribu ton, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan beras ini,” tambah Erick.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 2,5 juta ton di Januari 2024 dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Temanggung, Senin (22/1/2024), menyampaikan impor ini dilakukan untuk mengatasi defisit beras akibat El Nino, mengingat saat ini stok beras di Bulog tinggal 1,4 juta ton. Ia menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan beras di Gudang Bulog di Temanggung.

Menurut dia dari 2,5 juta ton tersebut, 2 juta merupakan impor dari Thailand dan Vietnam, sedangkan 500 ribu ton merupakan susulan impor beras 2023 dari Myanmar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement