REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pihak Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) melakukan kunjungan ke Republika Kantor Perwakilan DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur di Kota Yogyakarta, Selasa (13/2/2024). Kunjungan tersebut dilakukan untuk membuka peluang kerja sama dengan Republika sebagai representasi media umat Islam berskala nasional.
Dalam kunjungan itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UMAM, Dwi Santoso, diterima langsung oleh Kepala Perwakilan Republika, Fernan Rahadi. “Kunjungan kali ini dilakukan sebagai upaya menjalin MoU (nota kesepahaman) antara UMAM dengan Republika. Semoga bisa tercipta kolaborasi antara dua lembaga ini,” ujar Dwi.
UMAM merupakan tonggak pertama berdirinya perguruan tinggi Muhammadiyah di luar negeri, yang dimaksudkan sebagai perluasan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan pendidikan tinggi di ranah global. “Sebagai kampus pertama Muhammadiyah di luar negeri, tentunya UMAM membutuhkan branding yang kuat agar dikenal khalayak luas,” kata Dwi.
Untuk itu, Dwi mengatakan, UMAM membutuhkan bantuan publikasi dari media massa. Saat ini, kampus yang didirikan pada 5 Agustus 2021 di Padang Besar, Perlis, Malaysia, itu memiliki kapasitas kurang lebih 200 mahasiswa S3. UMAM mengembangkan diri sebagai research university.
Kepala Perwakilan Republika DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Fernan Rahadi, menyambut baik kunjungan pihak UMAM. Ia mengatakan, Republika selama ini telah menjalin kerja sama yang erat dengan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA), termasuk dengan organisasi Muhammadiyah.
“Semoga, dengan adanya potensi kolaborasi dengan UMAM, hubungan yang dibangun antara Republika dengan Muhammadiyah semakin erat ke depannya,” kata Fernan.
Program beasiswa
UMAM hingga kini terus membuka peluang bagi para dosen PTMA untuk melanjutkan studi S3 di kampus tersebut. Hal itu sesuai dengan Program Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yaitu program 5.000 doktor untuk PTM seluruh Indonesia.
Menurut Dwi, saat ini program beasiswa di UMAM diprioritaskan untuk dosen-dosen di PTMA yang kecil dan para aktivis Muhammadiyah. Namun, ke depannya diharapkan juga dapat dibuka untuk masyarakat umum agar dapat melanjutkan studi di UMAM.
Dwi mengatakan, selain program beasiswa S3, UMAM juga membuka kerja sama dengan perguruan tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri, seperti terkait program pertukaran mahasiswa, joint publication, visiting professor, ataupun kegiatan pelatihan.