Selasa 13 Feb 2024 18:07 WIB

Jangan Sepelekan Sariawan yang tak Kunjung Sembuh

Kanker rongga mulut bisa terjadi karena rongga mulut atau lidah sering tergigit.

Red: Setyanavidita livicansera
Sariawan (ilustrasi)
Foto: Megabored
Sariawan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah onkologi mengemukakan pentingnya mewaspadai luka di rongga mulut atau sariawan yang tidak kunjung sembuh. Karena bisa jadi merupakan gejala munculnya kanker rongga mulut.

Dokter I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, SpB(K) Onk dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyampaikan bahwa normalnya sariawan akan sembuh dalam waktu dua sampai tiga pekan. "Jadi, ada luka dalam bentuk sariawan, seringkali bisa di daerah lidah atau mungkin di daerah bagian lain dalam rongga mulut, tapi dia tidak sembuh dalam waktu tiga minggu," katanya dalam gelar wicara via daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa, (13/2/2024). 

Baca Juga

"Begitu dia tidak sembuh dalam waktu tiga minggu, kita harus mulai curiga bahwa ini mungkin ada sesuatu yang lebih serius dibandingkan sekadar sariawan biasa," ia menambahkan. Menurut Gunawan, kanker rongga mulut bisa terjadi karena bagian rongga mulut atau lidah sering tergigit akibat susunan gigi geligi yang tidak rata.

"Lidahnya sering tergigit, terus sering jadi luka akibat susunan gigi geligi sehingga terjadi trauma yang berulang terus," kata Gunawan, yang berpraktik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Gunawan mengatakan, kanker rongga mulut lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok, mengunyah sirih, dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut serta rutin melakukan pemeriksaan rongga mulut setiap bulan, menurut dia, dapat mencegah munculnya penyakit.

"Jadi, secara berkala satu bulan sekali atau setiap tanggal ulang tahun setiap bulan kita memeriksa kondisi di dalam rongga mulut kita, ada atau tidak misalkan luka atau sariawan yang tidak sembuh. Kemudian, ada atau tidak bercak keputihan yang sebelumnya tidak ada sekarang ada dan kemudian meluas," kata Gunawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement