REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ikut berkontribusi menekan penurunan prevalensi stunting.
Ma'ruf menyebut pelibatan ulama dan tokoh agama ini memiliki gaya pendekatan tersendiri yang mudah dipahami masyarakat. Terlebih akan memasuki Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang yang harus nol persen angka stuntingnya.
“Melalui Aksi Zero Stunting menuju Indonesia Emas 2045, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat tampil sebagai penggerak umat, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pencapaian target percepatan penurunan stunting,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di Istana Wapres, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika, Selasa (13/2/2024).
Wapres menyampaikan sejumlah pesan agar sumber daya berkualitas, berdaya saing, dan utamanya, bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045. Pertama kata Ma'ruf, ulama harus mempunyai pemahaman yang baik tentang stunting untuk disampaikan kepada masyarakat. Selanjutnya kedua,sebagai pendidik, ulama berkewajiban untuk menyampaikan pesan dengan cara yang baik.
"Sampaikanlah pesan dengan cara yang baik, lemah lembut, dan bijaksana. Hindari memberikan vonis, agar pesan tidak menimbulkan prasangka negatif di masyarakat,” ucap Ma'ruf.
Mantan Ketua MUI itu menambahkan, ulama juga dipandang sebagai penggerak yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk aktif dalam menangani stunting. Ulama menurut Ma'ruf harus mampu menggerakkan masyarakat yang ada di wilayah tempat tinggalnya untuk menangani stunting, baik mencegah maupun menangani anak-anak yang terlanjur stunting.
Mencegah lahirnya anak-anak stunting menurut Ma'ruf dapat dilakukan dengan mengedukasi ibu-ibu hamil agar memenuhi gizi dan nutrisi yang baik untuk kandungannya. Sehingga bayi yang lahir bukanlah bayi yang stunting.
"Kalau tidak dicegah dari kehamilan, angka stunting akan terus bertambah," kata Ma'ruf menambahkan.
Sementara itu, mengenai Deklarasi Aksi Zero Stunting yang dilaksanakan MUI, Wapres mendorong MUI agar berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta membangun pendekatan agama yang efektif dalam tindak lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud menyampaikan bahwa penanganan stunting yang saat ini sedang diupayakan bersama adalah demi kebaikan bersama bangsa Indonesia untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan, terlebih dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Kita mengurusi stunting adalah [demi] kemaslahatan individu-individu dengan tujuan sesungguhnya untuk bangsa yang maju di Tahun 2045 menyongsong Tahun Emas,” kata Marsudi.